Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ratusan tenaga honorer Kabupaten Deli Serdang mengadakan acara silaturrahmi dan diskusi bertajuk ‘Upaya Mencari Solusi Penyelesaian Honorer yang Sejahtera’, Sabtu (3/11/2018). Ini sebagai upaya mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan honorer.
Sebagai narasumber Wakil Ketua DPD RI, Prof Darmayanti Lubis; anggota DPR RI, HR Muhammad Syafii dan dari Badan Kepegawaian Daerah Deli Serdang serta Dinas Pendidikan Deli Serdang.
Darmayanti menyebutkan, persoalan honorer ini sudah sangat lama. Bahkan honorer ini ada yang bekerja 15 hingga 20 tahun. Artinya, sepanjang waktu tersebut, sudah banyak kebijakan yang dijanjikan.
Memang, kata Darmayanti, pada 2005 para honorer ini didata dan diikutkan test untuk CPNS. “Lulus tapi sedikit, jadi ini sisa dari proses itu. Sisanya ajapun sekarang sudah 439.000 di forum K2 ini. Tapi jika ditotal semua bisa mencapai 1 juta,” imbuhnya.
Lambatnya penyelesaian masalah honorer, ujarnya, salah satunya disebabkan tidak ada data yang valid antara Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mapun Badan Kepegawaain Daerah (BKD) dan pemerintah daerah juga.
Muhammad Syafii dalam kesempatan tersebut menuturkan, berdasarkan pengalamannya dalam pembahasan APBN 2019 menunjukkan negara tidak punya kemampuan keuangan untuk mengambil kebijakan khusus untuk tenaga honorer.
Selain itu, dia juga sangat menyesalkan langkah pemerintah yang mengalokasikan dana sebesar Rp 3 triliun ke kelurahan. Padahal regulasinya belum ada. Sementara jika nilai tersebut diserahkan untuk peningkatan kesejaheraan honorer sangat memungkinkan, minimal sama dengan upah minimum provinsi (UMP).
Koordinator Wilayah Forum Honorer Indonesia (FHI) Sumut, Andi Surbakti, menyebutkan, kegiatan yang digelar ini sebagai upaya untuk memberikan masukan bagi pengambil kebijakan.
“Kita memang mengundang semua komponen terkait peningkatan kesejahteraan honorer, guru dan tenaga kependidikan. Kita berharap diskusi dan silaturrahmi ini dapat memberikan warna bagi pengambil
kebijakan,”ujarnya dan berharap para pengambil kebijakan tergugah hatinya.
Acara silaturrahmi dan diskusi yang dihadiri honorer baik guru maupun tenaga kependidikan ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang benar kepada honorer yang ada di Deli Serdang.
“Pertemuan ini juga merupakan tindak lanjut dari kegagalan demo yang dilakukan kawan-kawan di Jakarta 30 dan 31 Oktober lalu, yang tidak menghasilkan apapun,” ujarnya.