Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi memaparkan proses pencarian hingga evakuasi korban dan puing-puing pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang. Kabasarnas memastikan proses pencarian yang diperpanjang 3 hari tetap dilakukan optimal.
"Ini merupakan duka yang mendalam untuk seluruh bangsa Indonesia termasuk kami juga dengan adanya musibah pesawat Lion Air JT 610," ujar M Syaugi di hadapan para keluarga korban di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Operasi pencarian yang dimulai beberapa saat setelah laporan hilang kontaknya Lion Air tujuan Pangkalpinang, Senin (29/10) dilakukan selama 24 jam. Fokus utama pencarian yakni mengevakuasi korban Lion Air.
Berikut poin-poin pemaparan Kabasarnas:
- Personel evakuasi
Ada 1.327 personel gabungan yang terlibat dalam proses evakuasi yakni Basarnas, TNI, Polri, KKP, Bakamla, BPPT, KNKT, Pertamina. Selain itu dikerahkan 151 penyelam handal bersertifikasi internasional
- Armada evakuasi
Sebanyak 5 helikopter, 61 kapal laut termasuk keterlibatan kapal nelayan, mobil ambulans. Selain itu 4 kapal dilengkapi peralatan canggih juga dikerahkan.
Keempat kapal membawa side scan sonar yang bisa melihat dasar laut dengan cakupan area 150 meter ke kiri dan kanan. Digunakan juga multibeam echosounder yang bisa melihat objek dasar laut secara tiga dimensi termasuk Remotely Operated Vehicle (ROV).
Pencarian korban dilakukan lewat udara, penyisiran permukaan air termasuk di pesisir Pantai Tanjungpakis Karawang.
Selain itu digunakan kapal milik Pertamina yang bisa berhenti di satu posisi dengan 4 jangkar. Lewat kapal ini, ROV diturunkan untuk melakukan visualisasi sebagai panduan bagi penyelam bila ditemukan korban dan puing Lion Air
"Tugas utama tim SAR fokus mencari korban yang lain-lain kalau memang kita dapatkan kita angkat, termasuk engine, roda," ujar Syaugi
- Jenazah
Kabasarnas menyebut hingga Minggu (4/11) malam, total 138 kantong jenazah yang sudah diserahkan ke RS Polri untuk identifikasi. Sedangkan serpihan puing pesawat juga barang-barang penumpang sudah diserahkan ke pihak berwenang
"Mudah-mudahan penjelasan ini menambah keyakinan Bapak-Ibu sekalian kalau kita bekerja cepat dan benar," ujar Syaugi.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya sudah meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan proses investigasi jatuhnya Lion Air nomor penerbangan JT 610 dengan berkala.
Kemenhub juga melakukan ramp check 11 pesawat Boeing 737 Max 8 pasca kejadian. "Kami akan melakukan spesial audit terhadap SOP, awak. Ini (langkah) awal melakukan preventif," katanya.
"Sekali lagi saya menyampaikan dukacita mendalam semoga semua yang berpulang mendapat tempat di sisi Allah SWT," papar Menhub. (dtc)