Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi menegaskan Tim DVI Polri akan melanjutkan proses identifikasi terhadap body part korban Lion Air PK-lQP. Polri menegaskan tidak akan ada penguburan massal.
"Satu yang mungkin kami perlu jelaskan, semua kantong jenazah, barang bukti yang masuk ke kita akan tetap kita identifikasi DNA-nya sampai kapan pun," kata Arthur Tampi di hadapan keluarga korban jatuhnya Lion Air di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Penegasan ini disampaikan Arthur menjawab pertanyaan keluarga korban Lion Air jatuh soal batas waktu proses identifikasi. Ditegaskan Arthur, tim DVI tetap bekerja hingga semua body part jenazah teridentifikasi.
Total ada 138 kantong jenazah yang diterima RS Polri untuk proses identifikasi. Hingga saat ini sudah ada 14 jenazah yang teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga.
"Ini ada persepsi kita keliru sekarang, 138 kantong jenazah tidak otomatis teridentifikasi 138 jenazah, bisa lebih bisa kurang. Dalam satu kantong kadang-kadang ada beberapa body bukan hanya milik satu orang. Kami tekankan tidak akan ada yang diukubur massal semua akan teridentifikasi dengan DNA," sambungnya.
Sementara itu terkait proses pencarian korban, Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi memastikan evakuasi dilakukan hingga perpanjangan tiga hari sejak Minggu (4/11). Kabasarnas menjelaskan totalitas tim SAR gabungan sejak pencarian hari pertama di perairan Karawang.
"Kami memahami kami bukan manusia super, bukan manusia sempurnakami berusaha sekuat tenaga, dengan apa yang kami miliki kami yakni bisa megaevakuasi seluruh korban, bapak ibu," kata Syaugi terbata-bata menahan tangis.
"Saya di lapangan di laut, mudah-mudahan dalam waktu yang ada kami all out, kalau nanti ada yang bisa ditemukan saya yakin terus mencari saudara-saudara," lanjut Syaugi mendapat tepuk tangan keluarga korban. (dtc)