Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisday.com-Tanjungbalai. Pemko Tanjungbalai melalui Satpol PP beserta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagper) inspeksi mendadak (Sidak) ke Stasiun Pemfisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) Tomimaru Gasindo, di Jalan Jenderal Sudirnaan, KM 5,5, Selasa malam (6/11/2.18). Sidak yang dipimpin Pelaksana Tugas Kepala Dinas Satpol PP Burhanuddin itu dalam rangka menyikapi keluhan masyarakat tentang kelangkaan dan mahalnya elpiji 3 kg dalam sepekan terakhir ini.
Dalam sidak tersebut Tim Pemko Tanjungbalai juga didampingi beberapa orang penggiat sosial, di antaranya Nazmi Hidayat Sinaga, Ahmad Daurobi dan Syafrizal Manurung.
Namun, dalam sidak itu tim Pemko tidak diperbolehkan masuk oleh petugas sekuriti SPBE dengan alasan tidak ada aktivitas apapaun atau orang di dalam SPBE.
Meski sempat dilanda kekesalan, beberapa saat kemudian perwakilan tim sidak Pemko Tditerima HRD PT Tomimaru Gasindo, M Tambunan.
M.Tambunan menjelaskan, terkait kelangkaan gas dan harga yg meroket, pihak PT Tomimaru Gasindo beroperasi seperti biasanya. Pasokan yang dikeluarkan sudah mencukupi, tidak ada yang dikurangi atau ditambahi, apalagi penimbunan, serta permainan harga.
Ia pun menyarankan tim Pemko untuk kembali datang ke SPBE pada siang hari (hari ini).
Usai sidak, penggiat sosial Nazmi Hidayat mengaku kecewa dengan tidak ikutnya DPRD dan Kabag Perekonomian Pemko Tanjungbalai seperti yabg dijanjikan berdasarkan penyampaian Satpol PP.
"Berdasarkan keterangan pihak PT Tomimaru Gsindo melalui HRD, kami menyimpulkan bahwa kuat dugaan terjadi permainan hingga kelangkaan dan harga fantastis ini membuat resah masyarakat. Ada kemungkinan oknum terindikasi bermain demi meraup keuntungan pribadi," ujarnya.
"Aparat kepolisian harus segera melakukan investigasi menyelidiki apa motif kelangkaan dan meroketnya harga gas elpiji 3 kg," lanjut Nazmi.