Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Industri perbankan syariah di Indonesia diyakini terus berkembang dan berkontribusi memajukan perekonomian nasional. Pasalnya, banyak peluang dan potensi yang dapat dimaksimalkan, salah satunya dari sektor pembiayaan.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P Djaja Negata, mengatakan, salah satu potensinya adalah umroh dan haji. Menurunya, pasar tersebut jarang tersentuh oleh industri perbankan.
"Tahun 2018, ada 43.000 pendaftar haji ke CIMB Niaga Syariah. Pada 2017 sebanyak 30.000 pendaftar. Untuk tahun ini targetnya 50.000 pendaftar," katanya saat berdiskusi dengan wartawan dengan tema Diskusi Bersama CIMB Niaga, di Medan, Senin (11/2/2019).
Selain haji, lanjut Pandji, pasar perbankan syariah yang lainnya adalah dari program umroh. Katanya, pemerintah telah mencanangkan 3 juta pendaftar umroh pada tahun 2023.
"Coba saja dikalikan Rp 25.000 untuk satu pendaftar. Berapa potensi pembiayaan yang datang dari program umroh. Belum lagi biaya yang menyangkut umroh seperti belanja, vaksin, dan lainnya," ujarnya.
Pandji menyebutkan, berdasar data terakhir yang dihimpun, hingga 30 September 2018, CIMB Niaga Syariah telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp 24,1 triliun, atau tumbuh 62,5%. Dari jumlah itu, ucapnyam segmen bisnis bank yang disalurkan ke pembiayaan proyek-proyek berskala besar seperti infrastruktur.
"Kami ingin agar nasabah merasakan pengalaman perbankan yang tidak kalah dari bank induk, baik dari sisi kualitas produk maupun layanan. Maka telah tersedia 27 kantor syariah, 441 layanan syariah, dan 468 layanan haji," ujarnya.