Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Rusia Vladimir Putin direncanakan akan berkunjung ke Indonesia tahun ini. Kedatangannya merupakan balasan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Mei 2016.
"Ada rencana tapi tanggalnya belum, sedang kita bicarakan timing yang tepat, itu pada high agenda Presiden Putin akan berkunjung ke Indonesia sebagai balasan kunjungan Jokowi, Mei 2016, tahun ini insyallah (datang)," ujar Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Supriyadi di Media Center Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).
Wahid menegaskan kedatangan Putin itu tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2019. Justru menurutnya, Putin menyambangi Indonesia untuk membahas sebuah misi atau kerja sama yang belum terjalin sebelumnya.
"Tidak (berkaitan dengan pemilu). Justru kedatangan ini akan membawa misi besar, karena pertama kali kita akan menandatangani strategic partnership, ini tingkat hubungan paling tinggi ya dan ditandatangani oleh kepala negara. Katanya ada mekanisme baru hubungan kedua negara, ada pertemuan bilateral tingkat tinggi, seperti dengan Australia," ucapnya.
Wahid tidak menjelaskan rinci jenis kerja sama tersebut. Namun, menurutnya perjanjian itu akan meningkatkan perekonomian dalam sektor perdagangan.
"Kunjungan ini akan lebih pada peningkatan ekonomi pada perdagangan akan membawa banyak pengusaha dan juga banyak yg ditandatangani selain strategic partnership, misalnya tentang MLA (Mutual Legal Asistance)," katanya.
Perjanjian yang sudah dibicarakan saat ini, lanjut Wahid, adalah percepatan layanan visa ke Rusia. Sayangnya, perjanjian itu belum disetujui meski telah ada kesepakatan.
"Yang sekarang sudah disepakati itu untuk simplifikasi visa, jadi kemudahan orang Indonesia ke Rusia, mungkin bisa lebih cepat ditandatangani. Ini belum masuk dalam penjajakan, tapi kalau saya sampaikan pada forum konsultasi bilateral 21 Februari 2019 lalu, mungkin simplifikasi bisa diterapkan karena kita mengadakan Festival Indonesia di Rusia, ada 1000 orang lebih yang datang ke Rusia sehingga harus dimudahkan," jelasnya.(dtc)