Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kejahatan perbankan melalui metode skimming masih kerap terjadi. Belum lama ini Ramyadjie Priambodo yang merupakan kerabat keluarga capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tertangkap akibat melakukan pembobolan ATM.
Analyst Digital Forensic Ruby Alamsyah menjelaskan sebagai pemegang rekening atau kartu ATM harus berhati-hati. Karena skimmer memiliki cara-cara yang canggih untuk membobol ATM.
"Biasanya mereka cukup dengan PC/laptop, software decoder hingga encoder kartu khusus. Kartu magnetik kosong dan pembacanya. Lalu dipelajari," ujar Ruby saat dihubungi, Selasa (19/3/2019).
Kemudian setelah dipelajari celah keamanan mesin ATM maka skimmer bisa langsung bekerja. Selain skimming, dia mencontohkan ada jenis pembobolan bernama ATM Jackpotting yakni membobol dengan mengeluarkan seluruh uang dalam mesin ATM.
"Bukan membobol rekening nasabah tertetu seperti pada modus ATM skimming. Hal ini persis dilakukan teknik ATM Jackpotting yang ditemukan oleh peneliti bernama Jack Barnaby dan dipresentasikan pada 2010 lalu," jelas dia.
Menurut Ruby, nasabah bank yang aktif menggunakan layanan digital, harus memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hal ini agar terhindar dari 'pencurian' uang di rekening menggunakan skimming.
Pertama, nasabah harus aktif melakukan pemeriksaan histori atau sejarah transaksi yang dilakukan. Misalnya rajin memeriksa mutasi rekening baik di mesin ATM, internet banking hingga mobile banking.
"Pengecekan histori transaksi harus sering dilakukan, karena jika kita tahu ada transaksi mencurigakan bisa langsung dilaporkan," kata Ruby.
Kedua, aktifkan notifikasi atau pemberitahuan melalui SMS. Biasanya, notifikasi ini bisa diset oleh nasabah misalnya untuk transaksi di atas Rp 1 juta maka bank akan menginformasikan kepada nasabah.
Ketiga, jika bertransaksi di mesin ATM, lebih baik di mesin yang ada di tempat ramai atau di kantor cabang bank. Menurut dia ini meminimalisir pelaku kejahatan untuk memodifikasi mesin ATM.
"Biasanya pelaku skimming itu tidak pasang alat di mesin ATM yang tempatnya ramai, jadi supaya aman bisa transaksi di ATM kantor cabang saja," ujar dia.
Keempat, sebelum bertransaksi di mesin ATM perhatikan apakah ada hal-hal yang mencurigakan. Misalnya pada mulut pembaca kartu harus diperhatikan dengan seksama.
"Bisa dilihat ya di mulut tempat masuk kartu, kalau ada alat tambahan yang mencurigakan, misalnya bisa digoyang-goyang itu langsung laporkan saja ke bank. Biasanya pelaku hanya pakai double tape untuk menempel," imbuh dia. (dtf)