Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Panyabungan. Ikatan Mandailing Malaysia Indonesia (IMAMI) mengunjungi KSU Kopi Mandailing Jaya (Komanja) di Desa Alahan Kae, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Maidna), Sumatra Utara. Kunjungan yang bertema "Mulak tu Huta" (pulang kampung halaman) tersebut diikuti 39 orang dari berbagai negeri di Malaysia yang merupakan keturunan Mandailing. .
"Rombongan beberapa hari di Mandailing Natal, melihat tanah leluhur, adat budaya dan lainnya," ujar Humas IMAMI, Dahlan Batubara kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (30/3/2019).
Dalam kunjungan itu, terang Dahlan, mereka melakukan kegiatan seperti makan bersama sistem “mangoloi”, yang saat ini sudah jarang ditemukan di kalangan etnis Mandailing di Malaysia, sehingga suguhan “mangoloi” ini merupakan pengalaman dan pelajaran berharga bagi mereka.
Kedatangan rombongan ini merupakan program 2 dalam 1 tahun “Mulak Tu Huta”. "Kegiatan “Mulak Tu Huta” itu diprogramkan sebagai upaya menyahuti dorongan kerinduan para keturunan Mandailing di Malaysia menginjakkan kaki di tanah leluhur mereka di Mandailing," ucapnya.
Keturunan Mandailing di Malaysia hingga kini diperkirakan 500.000 jiwa yang menyebar di berbagai negeri di Malaysia. Kaum Mandailing bermigrasi ke tanah semenanjung sejak era 1800-an, jauh sebelum lahirnya negara Malaysia dan negara Indonesia.
"Mayoritas dari mereka tak lagi mengetahui letak kampung buyut mereka diakibatkan keterpisahan selama ratusan tahun dari tanah leluhur. Oleh karenanya, menginjakkan kaki di tanah leluhur ini sudah merupakan kebahagiaan dan keterharuan bagi mereka, sebab kerinduan terhadap tanah leluhur dapat terobati," katanya.
Andi Hakim dari KSU Komanja mengatakan, menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka dapat kunjungan IMAMI, sehingga kopi arabika Mandailing semakin dikenal dan diminati.