Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Medan. Kabupaten Binjai dan Langkat memiliki potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan. Karenanya, dengan terbentuknya Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) di kedua daerah ini diharapkan ke depan pemetaan potensi daerah menjadi program prioritas.
Apalagi daerah tersebut memiliki beragam potensi sumber daya yang mumpuni. Baik untuk sektor kuliner, perkebunan, pariwisata dan usaha lainnya.
"Bagiamana nanti Asprindo Binjai dan Langkat bisa memetakan potensi-potensi yang ada di daerah ini. Kemudian juga bisa melihat potensi yang digambarkan oleh APBD masing-masing. Dengan begitu kita bisa melihat kemampuan pemda dalam memajukan potensi daerah," ujar Ketua Asprindo Sumut, Rafriandi Nasution dalam arahannya di sela-sela penyerahan Surat Keputusan (SK) DCP Asprindo Langkat dan DPC Asprindo Binjai, Senin (8/4/2019).
Selain itu, pengurus didorong bersinergi dengan pemerintah daerah untuk membangun perekonomian dengan membangun MoU.
“Pengurus perlu membaca peta di APBD. Karena apapun ceritanya, pemerintahlah yang akan menjadi lokomotif untuk pembangunan masyarakat. Kalau dia tidak bisa menyediakan fasilitas, apapun usaha kita akan berat memulainya, "ujarnya didampingi Sekretaris Asprindo Sumut, M Nasmi Matondang.
Karena apapun ceritanya sambungnya, jika pemerintahlah yang akan menjadi lokomotif untuk pembangunan masyarakat. Kalau dia tidak bisa menyediakan fasilitas, apapun usaha kita akan bersatu memulainya.
Selain maping potensi ekonomi, dia juga menekankan pemanfaatkan fasilitas transportasi kereta api dalam mengembangkan perekonomian. Sehingga ini tidak hanya menjadi sarana pengangkutan orang saja. Namun bisa menjadi sarana promosi pariwisata.
Kemudian memanfaatkan potensi UKM seperti dodol Langkat yang punya sejarah, dan kini mulai redup perlu dilakukan super visi, sebagai penguatan ekonomi.
Selain itu ada juga mie rebus Tanjung Pura. Kuliner yang satu ini, kehilangan cita rasanya, setelah pemilik meninggal.
“Saya melihat posisi Binjai - Langkat ini sangat strategis untuk Aceh,"ujarnya seraya menekankan pentingnya upaya mengantisipasi kompetisi global. Karena satu sisi potensi ekonomi Indonesia masih dibicarakan dan dikembangkan, disisi lain negara-negara dari Eropa, Asia sudah masuk.
"Jadi kita hampir semua sisi diserang. Untuk itulah dari sisi ekonomi bagimana kita memanfaatkan pasar bebas, jangan jadi penonton. Kita bagaimana mempertahankan potensi yang ada kemudian bisa menyerang. Jadi jangan hanya bertahan orang masuk. Namun bagaimana ini dipertimbangkan, "ujarnya.
Ketua Asprindo Binjai yang diwakili Syahrir Nasution menyambut baik dengan penyerahan SK pengurus Asprindo Binjai ini.
Baginya dengan terbentuknya DPC Binjai ini, sebagai upaya memperkuat, memajukan harkat martabat warga Indonesia. Karenanya dengan terbentuknya Asprindo ini, Syahrir juga mengajak semua berjuang dan bangkit untuk serius mengimplementasikan amanah tersebut, apalagi daerah ini, memiliki potensi besar.
" Kita berharap ini menjadi pilot projek Asprindo. Kenapa? Karena kedua daerah ini miss manajemen, akibat tidak ada strong leadership, tidak ada,"pungkasnya.
Sedangkan Ketua Asprindo Langkat, Azhar Andi Lubis menyebutkan saat ini pihaknya sudah mulai melakukan survey terhadap beberapa produk potensial dari Kabupaten Langkat salah satunya serei yang kini dibudidayakan hingga mencapai 27 hektar.