Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan membagikan dividen dengan total pembayaran mencapai Rp 1,23 triliun. Rencana itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar perusahaan tahun ini.
Rapat memutuskan dividen final untuk periode laporan keuangan 2018 sebesar Rp 536 per saham, termasuk dividen interim Rp 47 per saham. Sehingga total dividen sebesar Rp 583 per saham atau total pembayaran dividen sebesar Rp 1,23 triliun.
"Dengan bangga kami menginformasikan bahwa kami telah berhasil untuk terus mengembangkan cakrawala kami melalui berbagai langkah penting yang kami ambil di tahun 2018. Langkah-langkah tersebut diambil tentunya tidak hanya dalam rangka memperoleh kinerja finansial yang kuat namun juga sebagai kunci dari bisnis jangka panjang dan target berkelanjutan kami," kata Presiden Direktur PT Multi Bintang Indonesia Tbk Michael Chin dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2019).
Pembagian dividen itu juga tidak lepas dari kinerja perusahaan tahun lalu. Michael mengatakan permintaan konsumen meningkat pada paruh kedua tahun lalu sebagai dampak dari kemajuan pariwisata.
Perseroan berhasil memperoleh peningkatan pendapatan sebesar 8% dari Rp 3,39 triliun 2017 menjadi Rp 3,65 triliun di tahun 2018. Pencapaian itu tidak lepas dari kinerja seluruh portofolio, terutama dari portofolio minuman non-alkohol dan juga kinerja ekspor.
Di tahun lalu, Multi Bintang berhasil memperluas jangkauan Bir Bintang di pasar ekspor yang baru yaitu Amerika Serikat dan Korea Selatan. setelah sebelumnya sudah masuk ke Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Belanda, dan Inggris.
MLBI juga menginformasikan, PT Tirta Prima Indonesia (TPI), anak usaha dari Multi Bintang, sejak September 2018 lalu telah memulai produksi seluruh portofolio minuman non-alkohol. Perseroan, kini berhasil meraih sertifikasi halal untuk produk soda buah, Fayrouz.
Keseluruhan operasional TPI, termasuk fasilitas produksi dan seluruh komunikasi sepenuhnya mematuhi standar jaminan halal Indonesia.
Perseroan juga telah secara resmi mengoperasikan fasilitas biomassa di Sampangagung, yang berhasil memangkas emisi CO2 dari proses produksi hingga 5.000 ton per tahun. Selanjutnya, limbah dari fasilitas biomassa dapat digunakan sebagai bahan mentah untuk pupuk organik oleh para petani lokal, sehingga meletakkan landasan bagi bergulirnya ekonomi di komunitas sekitar. Fasilitas biomassa ini merupakan yang pertama untuk pabrik FMCG di Indonesia. dtc