Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Binjai. Bencana merupakan salah satu tantangan dalam kelangsungan pembangunan. Karena, bencana akan mengancam dan mengaganggu kehidupan serta mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan psikologis.
Terkait hal itu, Pemerintah Kota (Pemko) Binjai menggelar apel gelar pasukan dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tahun 2019. Apel tersebut digelar di Lapangan Merdeka, Kams (25/4/2019), dan dipimpin oleh Sekdako Binjai, M Mahfullah P Daulay.
Untuk upaya penanggulangan bencana tersebut, pemerintah telah menetapkan perangkat hukum yang mengubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif ke preventif, atau penanggulangan bencana yang mengedepankan pengurangan resiko bencana.
Mahfullah P Daulay mengatakan, terkait dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2019, BNPB fokus pada pelibatan kaum wanita, sehingga tema besar yang diangkat adalah "Perempuan Sebagai Guru Bencana, Rumah Menjadi Sekolahnya". Tema tersebut menjadi penggugah, sekaligus melihat realita bahwa perempuan sangat rentan menjadi korban bencana.
Kerentanan perempuan menjadi korban bencana, lanjut Mahfullah, karena sumber daya dan akses informasi yang cukup rendah, seperti banyak wanita yang kurang paham dalam hal informasi penanggulangan bencana. Sebab, simulasi/latihan kebencanaan cenderung diikuti oleh kaum laki-laki.
"Saya minta agar memberi penekanan lebih dan menyasar kepada kaum perempuan dengan memberikan edukasi kebencanaan kepada kaum perempuan, baik perseorangan maupun secara kolektif melalui organisasi kaum wanita di Kota Binjai," ucapnya.
Mahfullah berharap, kaum perempuan juga bisa menjadi aktor yang meminimalisir jatuhnya korban jiwa akibat bencana. Dengan pemahaman kaum perempuan tersebut, diharapkan bakal mampu mewujudkan kesiapsiagaan keluarga sebagai pondasi ketangguhan masyarakat, bangsa dan negara dalam menghadapi bencana.