Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tahun 2018, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,6% atau sebesar Rp 568 miliar. Kontribusi penjualan di 2018 didominasi dari segmen makanan sebesar 85,12% dan secara geografis bersumber dari pasar domestik sebesar 93,95%. Selain itu, laba bersih sebelum efek penyesuaian laba merging entity juga tumbuh 19,01% menjadi Rp 425,48 miliar.
Hal tersebut dipaparkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Garudafood yang dilanjutkan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan diakhiri dengan Paparan Publik Tahunan perdananya setelah IPO Oktober 2018, di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Adapun 5 agenda RUPST, salah satunya membahas tentang pembagian dividen sebesar Rp 17 per lembar saham yang akan dibagikan pada Mei 2018.
Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno, mengatakan, dari laba Rp 425,48 miliar, yang dapat diatribusikan ke pemilik induk sebesar Rp 404,93 miliar dan ini meningkat dari tahun sebelumnya. "Untuk laba per lembar saham, ikut bertumbuh sebesar 10,03% menjadi Rp 56,79 per lembar sahamnya," katanya, dalam siaran pers yang diterima medanbisnisdaily.com, Selasa (30/4/2019).
Sementara itu, total aset Garudafood tahun 2018 tumbuh 18,19% atau sebesar Rp 648 miliar. Total Liabilitas mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 25,25%. Total Ekuitas tumbuh 97,7% atau sebesar Rp 1,23 miliar. Untuk rasio keuangan Perseroan di tahun 2018, untuk Current Ratio sebesar 1,18 kali; Debt to Equity Ratio adalah sebesar 0,21 kali; Debt Service Coverage Ratio Perseroan adalah 8,84 kali dan Debt to Ebitda Ratio adalah 0,61 kali.
Adapun seputar terkait penggunaan dana penawaran umum perdana setelah dikurangi dengan biaya emisi, maka total pendapatan penawaran umum saham perdana adalah sebesar Rp 37,33 miliar yang seluruhnya digunakan untuk penambahan modal kerja dan pengembangan Perseroan.
Saat ini, kata Paulus, Garudafood mengoperasikan 4 fasilitas produksi yang tersebar di Pulau Jawa. Rata-rata utilisasi mencapai 70% dari total kapasitas untuk mendukung produksi produk-produk yang dihasilkan Perseroan. Seluruh fasilitas produksi Perseroan telah dilengkapi dengan sertifikat Halal, ISO22000: Food Safety Management System dan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk seluruh produk biskuit.
"Perseroan secara konsisten terus mengembangkan produk-produk yang inovatif dari waktu ke waktu. Selain itu kami juga mengembangkan cara pemasaran baru melalui kerjasama dengan salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia," kata Paulus.
Pada waktu yang bersamaan, Garudafood juga melaksanakan RUPSLB dengan keputusan persetujuan perubahan anggaran dasar dan persetujuan penambahan 2 orang komisaris untuk meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja Direksi Perseroan yang semula 3 orang menjadi 5 orang.