Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku bereaksi keras setelah mendapat informasi kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet. Kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet saat itu dinilai Fahri Hamzah sebagai ancaman.
"Saya bereaksi keras waktu itu karena ada seseorang mengakui dianiaya apalagi dikenal bukan sebagai pribadi tapi di publik, aktivis teater, aktivis HAM, sering bicara di media. Tentu saya bereaksi cukup keras meminta aparat melakukan tindakan," kata Fahri Hamzah memberikan keterangan sebagai saksi meringankan (a de charge) dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jaksel, Selasa (7/5/2019).
Reaksi keras disampaikan Fahri Hamzah saat diwawancarai wartawan pada 2 Oktober 2018. Sebelumnya Fahri mengaku mendapat desas-desus soal penganiayaan Ratna, namun baru memberikan statement saat diwawancarai.
"Rutin setiap pagi dihadang oleh media, karena itu ada ruang menyampaikan concern sebagai politisi DPR. Saya mengatakan aparat harus menindak tegas karena saya tentu membayangkan orang berumur 70 tahun dianiaya," sambungnya.
Reaksi yang sama disampaikan Fahri Hamzah dalam pertemuan di sebuah restoran di Cikini pada 2 Oktober malam. Fahri Hamzah saat itu mengaku diundang sejumlah aktivis untuk memberikan pernyataan bersama soal penganiayaan Ratna Sarumpaet.
"Ini memprihatinkan dan harus diproses cepat, dan menimbang posisi beliau sering bersuara kritis kepada pemerintahan, saya kira itu sejarah beliau, keluarga beliau keluarga aktivis, menyampaikan keprihatinan soal publik suatu hal biasa. Kalau mengalami penganiayaan, saya sebagai orang aktivis yang biasa memberikan komentar, tentu kami melihat sebagai ancaman dan harus ditangani secara cepat," papar Fahri Hamzah.
Dalam perkara ini, Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran dengan menyebarkan kabar hoax penganiayaan. Ratna disebut sengaja membuat kegaduhan lewat cerita dan foto-foto wajah yang lebam dan bengkak yang disebut penganiayaan. Padahal kondisi wajah Ratna disebut jaksa karena operasi plastik.(dtc)