Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Harga pangan saat bulan puasa ini melonjak naik, seperti bawang putih hingga cabai rawit. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk antisipasi. Apa saja?
Menurut Pengamat Pertanian, Khudori hal pertama yang mesti diperhatikan adalah ketersediaan stok, yakni dengan melakukan pendataan. Sebab, kurangnya pengecekan bisa mendorong harga komoditas melambung.
"Penyediaan stok belum seluruhnya baik. Ini mesti diperbaiki, dikaitkan dengan pendataan gudang. Tanpa pendataan gudang, sulit pemerintah memastikan stok dan memantau pergerakan barang. Jika ini tak diketahui sulit untuk memantau dan menstabilkan harga," kata dia, Kamis (9/5/2019).
Selain itu, kata Khudori, pemerintah juga mesti mengatur penyaluran komoditas dengan baik. Misalnya dengan melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga di pasaran.
Selama ini, Khudori menjelaskan pemerintah belum bisa mengatur penyaluran barang dengan baik sehingga masih ada beberapa barang yang harganya melonjak ketika bulan puasa.
"Harga acuan belum efektif karena belum diikuti penugasan penyediaan (stok) dan penyaluran (salah satunya operasi pasar) komoditas yang diatur. Ini membuat pemerintah nggak punya instrumen langsung buat stabilisasi," sambungnya.
Terakhir, mengenai pengawasan oleh satuan tugas (satgas) pangan mesti lebih diperhatikan. Misalnya dengan tidak tuding pengusaha tanpa adanya bukti karena dapat mengganggu iklim berusaha.
"Satgas pangan mesti hati-hati. Jika nggak bisa memastikan ada indikasi penyimpangan dengan bukti yang ada, lebih baik nggak masuk," tutupnya.(dtf)