Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Manajemen PT Bank Mestika Dharma Tbk ((Bank Mestika) mematok pertumbuhan bisnis yang moderat dibarengi pengelolaan yang prudent (hati-hati). Sikap tersebut diungkapkan Presiden Direktur PT Bank Mestika Dharma Tbk (Bank Mestika) Achmad Kartasasmita kepada wartawan seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Public Ekspose, di Hotel Grand Aston, Medan Kamis (9/5/2019).
RUPS dan Public Ekspose tersebut dilaksanakan untuk membahas kinerja 2018 dan menyusun rencana kerja perseroan. RUPS dan Public Ekspose itu diikuti para pemegang saham dan seluruh jajaran direksi perseroan
Achmad Kartasasmita menjawab pertanyaan wartawan menyebut pihaknya mematok pertumbuhan moderat pada tahun ini dan tahinendatang yakni berkisar 8%. Selain itu pihaknya juga menegaskan proses pengelolaan bank yang senantiasa mengedepankan hati-hatian. Sikap tersebut seturut dengan kondisi pasar keuangan global yang masih gonjang-ganjing.
Pada kesempatan itu diungkapkan perolehan laba perseroan tahun 2017 sebesar Rp 264 miliar, meningkat tipis menjadi Rp 265 miliar tahun 2018. Sedangkan total kredit yang disalurkan pada periode yang sama masing masing sebesar Rp 6,78 triliun menjadi Rp7,27 triliun, atau naik tipis 7,2 persen. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) nyaris tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti yakni hanya tumbuh berkisar 0,05 persen pada kisaran angka Rp8,3 triliun. Sementara itu aset perseroan pada periode yang sama tumbuh 2,3 persen dari Rp 11,81 triliun menjadi Rp 12,09 triliun.
Menjawab pertanyaan sektor bisnis yang paling menonjol selaki penyerap kredit yang dikucurkan perseroan, Achmad Kartasasmita mengatakan, ada beberpa sektor paling dominan yakni sektor perkebunan, pengolahan dan perdagangan serta beberapa lainnya.
Menyinggung tentang insentif yang diberikan kepada calon debitur untuk merangsang menjafi debitur perseroan, kata Kartasasmita antara lain mempercepat penyaluran kredit bagi yang skala kecil, menekan suku bunga dan berupaya fleksibel dalam pengucuran kredit.
"Bagi kredit yang skala besar tetap mengutamakan kehati hatian," tandas Kartasasmita.
Mengenai kondisi collectibilitas kredit yang disalurkan perseroan relatif cukup baik dimana NPL gross berkisar 2,3 persen sedangkan NPL netto berkisar 1,04%.