Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Surabaya. Tewasnya Soeprayitno (53), wartawan mingguan di Surabaya dengan kondisi bersimbah darah di Kali Kedinding, Kenjeran, diselidiki. Dari keterangan saksi di lokasi, sebelum tewas, korban bertemu dua orang yang membawa sepeda motor.
"Dari keterangan empat sampai lima saksi di lokasi kejadian, mereka melihat ada dua pelaku yang terlibat," kata Kapolres Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto saat dikonfirmasi, Sabtu (11/5/2019).
Saat itu, jelas Kapolres, satu pelaku berada di atas motor Honda BeAT dan satu pelaku sudah turun dari motor. Menurut saksi, sempat terjadi percecokan.
"Dari keterangan saksi. Satu terduga pelaku sempat melerai percekcokan antara korban dan pelaku lain. Bahkan yang satunya (Pelaku) sempat menahan agar pembacokan diurungkan dan mendorong hingga pelaku lain terjatuh, saat hendak mengambil pisau dari bagasi motor," tambahnya.
Salah satunya sempat menyuruh korban lari dan menjauh. Namun upaya pelariannya gagal, karena pelaku yang membawa pisau itu membacok korban.
"Tersangka yang satu sempat menyuruh lari korban. Kemudian lari 100 meter, ternyata langsung dibacok pelaku dan kena tubuh korban," kata Agus Rahmanto.
Kini, polisi masih melakukan pengejaran dua pelaku tersebut.
Soeprayitno ditemukan tewas bersimbah darah di atas bale (tempat tidur bambu) di depan rumahnya. Banyak ditemukan luka bacokan benda tajam di lengan, perut, dan kaki serta tubuh korban.
Mayat Soeprayitno pertama kali ditemukan warga usai pulang salat tarawih, sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (10/5/2019). Kasus ini diduga kuat pembunuhan.(dtc)