Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah dibuka di level 14.269/dolar Amerika Serikat (AS) pasca libur Lebaran yang cukup panjang, mata uang rupiah mengalami penguatan yang tajam pada penutupan perdagangan Senin (10/6/2019). Rupiah menguat sebesar 1,44% di kisaran level 14.202/dolar AS.
"Bahkan hari ini, hanya rupiah yang mampu bertahan di zona hijau terhadap dolar AS. Sementara mata uang negara emerging market lainnya berada di zona merah. Aliran dana kembali masuk ke tanah air seiring dengan keyakinan investor terhadap utang Indonesia dan proyeksi ekonomi dan keuangan dalam negeri yang cukup baik ke depan menjadi sentimen positif yang membuat rupiah bisa perkasa," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bisa bertahan di zona hijau. IHSG tampak ceria setelah libur panjang selama sepekan. IHSG awalnya di buka menguat di level 6.277 kemudian ditutup naik 80 Poin atau naik 1,29% di level 6.289. IHSG tertinggi berada di level 6.334 dan terendah berada di level 6.276.
Tak hanya IHSG, mayoritas indeks saham global juga mengalami penguatan dimana indeks Hangseng menguat 2,33%, Indeks Korea naik 1,31%, Indeks STI naik 0,7%, Nikkei naik 1,12%, Dow Jones naik 0,998%, Nasdaq naik 1,65% dan Shenzhen naik 1,33%.
Penguatan indeks saham global ini ditopang oleh sentimen positif dari masing-masing saham yang bergerak di bursa saham serta laporan pertumbuhan ekonomi Jepang yang direvisi naik. Hal itu berhasil memulihkan kepercayaan investor terhadap pertumbuhan ekonomi di Jepang.
Sementara itu, penguatan IHSG hari ini ditopang oleh sentimen positif lembaga pemeringkat yang memberikan outlook stabil bagi peringkat utang Indonesia. Adapun lembaga pemeringkat Fitch memberikan peringkat BBB dengan outlook Stabil, lembaga pemeringkat Moody's memberikan peringkat Baa2 dengan outlook Stabil, Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency memberikan peringkat BBB dengan outlook positif dan lembaga pemeringkat S&P baru-baru ini juga memberikan peringkat BBB dengan Outlook Stabil.
Dengan adanya outlook stabil dan positif bagi peringkat utang Indonesia, kata Gunawan, jelas menambah tingkat kepercayaan Investor dalam memberikan utang bagi Indonesia. Hal ini masih harus terus ditingkatkan namun yang terpenting adalah bagaimana pemerintah mampu mengelola dana yang terserap dari investor digunakan untuk pembangunan ekonomi serta program-program lain yang memberikan nilai positif bagi masyarakat dan pemerintah.
"Selain itu, pemerintah juga perlu mematokkan porsi utang yang dibutuhkan agar porsi utang masih berada dalam koridor yang terarah, jelas dan aman," kata Gunawan.