Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dalam pengolahan kelapa sawit, mulai dari pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi crude palm oil (CPO) dan komoditas turunannya senantiasa dibarengi limbah yang kerap dikeluhkan masyarakat karena merusak lingkungan. Tetapi seiring perkembangan teknologi masalah limbah yang timbul dalam pengolahan pabrik kelapa sawit (PKS) dan refinery produk sawit sudah bisa diatasi.
Teknologi termutakhir yang mampu menekan bahkan menghilangkan limbah (zero waste) yang timbul pada proses pengolahan pada PKS dan refinery ditawarkan Technopreneur India. Selain ramah lingkungan, teknologi ini juga mampu meningkatkan rendemen sawit yang selama ini terbuang bersama limbah.
Penawaran sekaligus ajakan menggunakan teknologi termutakhir ini disampaikan Direktur Mecpro Heavy Engineering (Mecpro) Sdn Bhd, Rajan Skhariya melalui Head of Marketing Mecpro Heavy Engineering Indonesia, Fayaz Achmad Khan bersama Marketing Mecpro Heavy Engineering Indonesia, Kabir Bedi ST MBA kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (30/7/2019), di Medan.
Mecpro berpartisipasi dalam pameran Indonesia Palm Oil Stakeholders (IPOS), 25-26 Juli 2019, di Santika Dyandra Convention Center (SDCC) Medan. Pada pameran berkelas dunia itu pihak Mecpro Heavy Engineering memperkenalkan teknologi tersebut kepada masyarakat perkelapasawitan Indonesia.
Kabir Bedi memaparkan, menggunakan salah satu teknologi extraction dan evaporation yang ditawarkan pihaknya, maka benturan antara pengusaha sawit dengan lingkungan pabrik, khususnya masyarakat dipastikan tidak terjadi lagi. Bahkan, menurut pengalaman dan fakta di sejumlah PKS yang menggunakan teknologi extraction dapat meningkatkan rendemen minyak sawit. Sementara metode evaporation plant yang ditawarkan pihaknya dapat mengolah limbah cair dan padat, sehingga dapat digunakan kembali (recycle).
Selain menghilangkan limbah, sebut Rajan Skhariya, yang disarikan Kabir Bedi, melalui evaparation plant limbah cair dan padat otomatis dipisahkan dan kemudian diperoleh pupuk kompos yang mengandung unsur Nitrogen Fosfor dan Kalium (NPK) yang dapat digunakan meningkatkan produktivitas tanaman.
"Jadi melalui teknologi ini maka limbah akan hilang (zero waste) bahkan dapat diperoleh tambahan manfaat ekonomi", kata Kabir Bedi yang juga fungsionaris teras di Kadin Provinsi Sumatera Utara.
Bukan itu saja, melalui penerapan teknologi pengolahan sawit terbaru yang ditawarkan pihaknya, juga terjadi penghematan dalam investasi pabrik. Sebab, melalui teknologi yang ditawarkan pihaknya akan menihilkan komponen berjuluk decanter yang memproses pemisahan pada crude oil, sehingga dapat meningkatkan rendemen minyak pada PKS.
"Menggunakan teknologi pabrik yang kami tawarkan maka akan lebih menyederhanakan proses pada stasiun klarifikasi, disaat yang sama akan meningkatkan rendemen kelapa sawit," jelas Kabir Bedi.
Masih banyak keunggulan dan nilai tambah lainnya yang dinikmati pengusaha sawit jika menerapkan teknologi yang ditawarkan pihaknya.
Menjawab pertanyaan tentang konsumen (pabrik) yang sudah menggunakan teknologi yang diperkenalkan pihaknya, Rajan menyebutkan sudah mencapai 220 proyek tersebar di mancanegara di antaranya Malaysia, India, Mesir, Iraq, Thailand, Nigeria, Syria, Zambia dan Indonesia.
Ketika ditanyakan lebih detil identitas perusahaan di Indonesia khusus nya di Medan yang sudah menggunakan teknologi yang ditawarkan pihaknya, Kabir menyebutkan sejumlah nama beken perusahaan sawit di Indonesia dan Sumut. Cuma pihak Mecpro meminta identitas perusahaan dimaksud tidak dipublikasikan demi menjaga privacy perusahaan terkait.