Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Malang - Peredaran pil dobel L cukup meresahkan di Kota Malang. Pil itu ternyata banyak digemari oleh masyarakat. Efek tenang akan didapatkan bagi penggunanya.
"Empat pengedar pil dobel L, kami amankan. Mereka terbukti menjual dengan ribuan barang bukti yang kita amankan," ujar Kasat Narkoba Polres Malang Kota Iptu Rachmad Ridho kepada wartawan di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kamis (1/8/2019).
Dia mengatakan, konsumen para tersangka adalah masyarakat kalangan bawah. Itu dikarenakan harga jual pil dobel yang terjangkau.
"Konsumen masyarakat bawah, efek dari pil itu. Yang membuat banyak masyarakat banyak menggemarinya. Mungkin jika membeli sabu, harganya terlalu mahal," bebernya.
Dari hasil pemeriksaan, para tersangka mengaku membeli satu paket pil dobel L seharga Rp 15 ribu. Satu paket yang dijual berisikan 6 butir pil doubel L.
"Dan kemudian dijual dengan harga Rp 20 ribu untuk satu tiknya," ungkap Ridho. Untuk mengungkap bandar dari pil dobel L ini, membutuhkan penyelidikan mendalam.
Karena, para tersangka membeli dengan sistem rantai terputus, yang artinya tidak sampai mengenali identitas penjualnya.
"Untuk membeli di apotik harus menyertakan resep dokter dan apotek harus memiliki izin Kemenkes. Obat ini biasanya digunakan untuk pasien gangguan jiwa," ujar Ridho.
Maraknya peredaran pil dobel membuat harga jual obat tersebut mengalami kenaikan cukup dratis. Catatan Satreskoba Polres Malang Kota, sebelumnya didapatkan dengan harga Rp 8 ribu untuk satu tiknya.
Harganya kemudian merangkak naik menjadi Rp 10 ribu, dalam kurun waktu tidak lama. Sekarang harga jual pil dobel L, yang dibeli pengedar sebesar Rp 16 ribu untuk mendapatkan 8 butir pil dobel L. Polres Malang Kota menangkap empat pengedar pil dobel L dengan barang bukti 5.557 butir pil. dtc