Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 23 - 25 Agustus 2019, di Green Forest Hotel Bogor, Jawa Barat. Salah satu agenda penting Munas, yakni pemilihan ketua umum.
Sekretaris OC panitia Munas HIMNI, Y'a'atulo Gulo yang dihubungi medanbisnisdaily.com, Kamis (8/8/2019), mengatakan, sejauh ini belum ada nama calon ketua umum yang resmi masuk ke panitia. Karena, mekanisme pemilihan ketua umum nanti langsung di Munas baru muncul.
Namun dari berbagai pemberitaan ada beberapa nama yang dimunculkan meskipun belum terkonfirmasi. Antara lain Dermawati Harefa, SH (Waketum HIMNI saat ini), Otoli Zebua STh. (Sekjend DPP HIMNI saat ini), Mardin Zendrato (Ketum Gapnindo saat ini), Etika Halawa (Ketua DPD HIMNI Jawa Tengah), Mayjend Purn Christian Zebua (Ketua MPO DPP HIMNI saat ini), Immanuel Zebua (Ketua Omaze), Brigjend Pol Bahagia Dachi (Ketua umum Fornisel), Faahakhododo Maruhawa (Ketum PMNBI), Yosafati Hulu (Ketum Himanira).
"Semua kader HIMNI berpotensi menjadi calon ketua umum, bahkan petinggi Ormas Nias yg memenuhi kriteria sebagai Ormas sebagaimana diatur dlm UU Keormasan," kata Ya'atulo.
Ya'atulo Gulo memaparkan, di antara semua nama-nama yang dijagokan, sebagian DPC/DPD masih menginginkan agar Ketum DPP HIMNI saat ini, Marinus Gea tetap bersedia dicalonkan kembali. Mengingat kepemimpinan dia visioner dalam mengembangkan HIMNI sudah teruji dan dirasakan oleh kader HIMNI saat ini.
Namun dalam berbagai kesempatan Marinus Gea selalu menyatakan bahwa dirinya memberi kesempatan terjadinya regenerasi dan kaderisasi agar ke depan HIMNI menjadi organisasi kader yg bisa menjadi pemimpin masyarakat Nias di manapun berada.
Mekanisme pemilihan ketua umum ada aturannya di pasal 6 ayat 4 ART HIMNI dan akan ada syarat khusus yg diatur lebih lanjut dalam tata tertib pemilihan dalam persidangan munas, seperti pernyataan bersedia, selalu menjaga nama baik dan kehormatan HIMNI dll.
" Mekanismenya harus diusulkan oleh DPD/DPC. Usulan hanya datang lewat pintu DPD dan DPC.", tandasnya.
Sebagai Sekretaris OC panitia Munas, Ya'atulo Gulo berharap agar Munas HIMNI yang akan digelar dapat berlangsung dengan baik, tertib dan tingkat partisipasi DPC/DPD tinggi.
"Apapun ketum terpilih nanti harus tetap merangkul semua masyarakat Nias di manapun berada, dan menjadikan HIMNI sebagai rumah besar Ono Niha," harapnya.
Menyinggung namanya akan maju dalam bursa ketua umum HIMNI, Ya'atulo mengatakan, untuk saat ini masih fokus mensukseskan pelaksanaan Munas, karena mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Sekpan OC.
"Namun sebagai kader HIMNI, setiap saat saya siap mengemban estafet kepemimpinan yang tentunya sesuai mekanisme tata tertib yang berlaku saat Munas," pungkasnya.
Ketua panitia Munas HIMNI, Penyabar Nakhe mengatakan, tema Munas HIMNI kali ini akan mengusung Nias Pulau Impian.
Nakhe menjelaskan, Peserta Munas diperkirakan sebanyak 400 orang. Terdiri dari DPP, DPD ditambah DPC. Selain itu akan ada undangan pembukaan sebanyak 100 orang para tokoh masyarakat, Ormas Ononiha level nasional. "Total biaya yang dibutuhkan untuk Munas sekitar Rp 600 juta", jelasnya.
Ia menuturkan, panitia akan mengupayakan akomodasi sesuai jumlah peserta. "Saat ini Sekjend HIMNI sedang mendata peserta yang hadir.Transportasi bis disediakan panitia untuk jemputan peserta di Bandara Halim Perdana Kusuma, Soeta & salah saru stasiun kreta api di Jakarta", ujar Nakhe.
Sebagai ketua panitia Munas HIMNI, Penyabar Nakhe berharap agar Munas kali ini menjadi percontohan kedepan terutama dalam penataan administrasi dan dokumentasi kepanitiaan.
"Kita berharap agar terpilih Ketum dan pengurus iHIMNI yang mampu mempertahankan atau memajukan HIMNI", katanya.