Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Medan. Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia (BKNDI) Sumatera Utara (Sumut) siap mewujudkan program Nawacita Jokowi dalam mengawasi/mengontrol dan membantu pelaksanaan peningkatan kemajuan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) seluruh desa se-Indonesia, khususnya di Sumut.
Hal itu diungkapan Ketua BKNDI Sumut, Burhan Sinaga, Minggu (1/9/2019) siang, sepulang dari Seminar “Refleksi 74 Tahun Indonesia Merdeka dan Ancaman Disintegrasi Bangsa” yang digelar Dewan Pengurus Nasional (DPN) BKNDI, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Dijelaskannya, jika semua desa maju dan berkembang, maka tentu Indonesia akan maju, selalu jaya, dan akan mampu bersaing secara global.
"Karena itu BKNDI hadir di Indonesia termasuk di Sumut," jelasnya.
Diketahui, dalam seminar itu menghadirkan pemateri Kabaharkam Polri, Komjen Condro Kirono mewakili Kapolri, dan keynote speakernya, Brigjen Edy selaku Direktur Kewaspadaan dan Badan Intelijen Polri serta Ketua BKNDI Pusat, Isra A Sanaky.
Komjen Condro mengatakan, BKNDI adalah salah satu organisasi yang akan membantu Presiden Jokowi dan masyarakat dalam hal fungsi pengontrolan/pengawasan dan pelaksanaan program Nawacita.
“Sinergitas antar berbagai macam intansi untuk menjaga keamanan, pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa sangatlah penting, untuk itu, dibutuhkan pendampingan desa secara intensif, yang dimaksud sinergitas antara Babinsa, Denti, Bhabinkamtibmas,” katanya.
Mantan Kapolda Jawa Tengah itu mengungkapkan, 74 tahun Indonesia sudah merdeka, yang penting direfleksikan adalah potensi SDA dan SDM desa se-Indonesia.
"Jika desa aman, sejahtera, tetap tenang dan selalu bersinergi tentu Indonesia damai," sebutnya lagi.
Isra A Sanaky menjelaskan, peran penting BKNDI ini sangatlah dibutuhkan untuk bisa bersinergi dengan beberapa kementerian dan lembaga yang ada, demi mendukung dan melancarkan fungsi Nawacita Jokowi tersebut.
“Kita punya SDA yang luar biasa, sehingga pemerintah sedang fokus memperbaiki SDM untuk mengelolanya. Selain itu, kita punya SDA yang lumayan banyak tetapi jika tidak ada stabilitas keamanan yang baik atau mendukungnya maka akan ada ancaman disintegrasi pembangunan desa tersebut,” tandasnya.