Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 37 poin atau 0,592% di level 6.306. Banyaknya sentimen positif dari dalam negeri baik dari sisi pemerintah maupun emiten mendorong penguatan saham-saham yang sebelumnya melemah tajam. Di antaranya saham TINS yang menguat 15% dan NIKL naik 1,5% setelah kenaikan harga timah yang mulai rebound. Selain itu, saham tambang batubara yang melemah cukup dalam kini berhasil rebound dimana ADRO menguat 1,6%, INDY naik 2,46%, ITMG naik 5% dan PTBA naik 1,2%.
Tak hanya saham sektor pertambangan yang menguat, saham sektor manufaktur juga menguat 0,4% dimana penguatan saham ini ditopang oleh dukungan Bank Indonesia (BI) terhadap ekspansi bisnis sektor manufaktur yang menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi dalam dan neraca perdagangan.
"Sinergi pelaku bisnis dan pemerintah seyogyanya menjadi kunci peningkatan produk-produk unggulan baik UMKM maupun perusahaan dalam berekpansi ke luar negeri. Hal ini diharapkan meningkatkan ekspor ditanah air," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (5/9/2019).
Dibursa Wallstreet mayoritas saham juga mengalami penguatan dimana Dow Jones naik 0,916%, Nasdaq naik 1,3%, NYSE naik 1% dan S&P naik juga naik 1%. Sedangkan bursa Asia juga menguat kecuali indeks Hangseng yang turun tipis 0,029% dan Kuala Lumpur turun 0,009%.
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS stabil di level 14.151/dolar AS. Kestabilan nilai tukar rupiah ini harus dijaga seiring dengan kenaikan inflasi yang terjadi di negara tetangga. Kestabilan ini mencerminkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih cukup baik.
"Adanya ancaman resesi di beberapa negara memang perlu kita waspadai. Namun saya kira, kita harus terus optimis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor maupun peningkatan investasi dalam negeri," kata Gunawan.