Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di daerah penghasil sawit di Sumatra Utara (Sumut) pekan ini anjlok ke kisaran Rp 850 hingga Rp 980/kg. Padahal pekan lalu harganya masih bertengger di kisaran Rp 1.000 hingga Rp 1.130/kg.
Secara rinci, harga TBS di Langkat pekan ini anjlok ke Rp 950 dari sebelumnya Rp 1.070/kg, Deli Serdang Rp 980 dari sebelumnya Rp 1.050/kg, Serdang Bedagai sebesar Rp 970 dari sebelumnya Rp 1.100/kg, Simalungun Rp 970 dari sebelumnya Rp 1.070/kg, Batubara Rp 980 dari sebelumnya Rp 1.040/kg, dan Asahan Rp 990 dari sebelumnya Rp 1.080/kg.
Kemudian harga TBS di Labuhanbatu Utara anjlok ke Rp 970/kg dari sebelumnya Rp 1.090/kg, Labuhanbatu turun ke Rp 920 dari sebelumnya Rp 1.100/kg, Labuhanbatu Selatan Rp 980 dari sebelumnya Rp 1.100/kg, Padanglawas Utara Rp 960 dari sebelumnya Rp 1.080/kg, dan Padanglawas Rp 980 dari sebelumnya Rp 1.130/kg. Sementara di Tapanuli Tengah harga TBS pekan ini turun menjadi Rp 900 dibandingkan pekan lalu Rp 1.100/kg, Mandailing Natal Rp 980 dari sebelumnya Rp 1.000/kg dan Tapanuli Selatan hanya Rp 900 dari sebelumnya Rp 1.070/kg.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari, mengatakan, harga TBS pekan ini anjlok mengikuti harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang juga anjlok. "Pekan ini hampir di semua daerah penghasil sawit harganya anjlok di bawah Rp 1.000/kg. Padahal dua pekan lalu harganya sudah ada yang di atas Rp 1.100/kg," katanya, Jumat (13/9/2019).
Gus mengatakan, realisasi harga TBS pekan ini berbeda dari perkiraan pekan lalu yang diprediksi semakin membaik seiring dengan tingginya permintaan CPO di pasar internasional.
Petani pun berharap harga TBS bisa naik lagi pekan depan. Karena jika terus anjlok, justru akan semakin jauh dari harapan petani. Apalagi harga TBS diprediksi terus naik setelah adanya keputusan menaikkan B20 menjadi B30 dan kemudian B50.
"Tapi sekarang justru anjlok di bawah Rp 1.000/kg. Tentu diharapkan harganya bisa naik lagi pekan depan," kata Gus.