Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Puluhan pedagang pasar tradisional yang tergabung dalam P3T Sumatra Utara mengadu ke Ketua sementara DPRD Sumut, Baskami Ginting, Selasa (8/10/2019). Mereka menyatakan Pemerintah Kota Medan tidak peduli terhadap keberadaan usahanya.
Ketua Harian P3T Kota Medan, Yusuf Ginting, kepada medanbisnissaily.com menyebutkan pasar modern dalam berbagai bentuk terus bermunculan. Seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi, dan sebagainya hingga mall. Akibatnya pasar tradisional yang saat ini berjumlah 52 jadi kurang diminati.
Walau pasar-pasar itu pengelolaannya ditanggungjawabi PD Pasar, pada kenyataannya tidak ada perbaikan yang dilakukan. Ada yang drainasenya sangat buruk, pipa aliran air hujannya disana-sini dalam kondisi rusak dan lainnya. Tetapi pemerintah tidak melakukan perbaikan.
"Coba lihat itu pasar Kwala Belaka, kalau hujan turun pasti akan banjir. Itu karena drainasenya tidak bagus," ungkap Yusuf.
Dijelaskannya, Pemko Medan melalui PD Pasar seharusnya memberi perhatian serius pada perbaikan pasar tradisional. Karena banyak orang yang dihidupi dari aktivitas usaha yang berlangsung disana. Selain pedagang, juga pegawai PD Pasar, petugas kebersihan dan sebagainya.
Akibat kelalaian Pemko Medan, P3T SU mengadu dengan cara beraudiensi ke Baskami. Dia merupakan pembina organisasi yang diperkirakan beranggotakan kurang lebih 10.000 pedagang itu. Agar DPRD Sumut menjadi penyambung lidah mereka mendesak pemerintah.
"Kami sangat bersyukur Pak Baskami merespons persoalan pedagang tradisional dan berkenan menjadi penyambung lidah," tegas Yusuf.
Mereka juga meminta kesediaan Baskami menghadiri pelantikan pengurus P3T SU yang sudah terbentuk di 23 pasar tradisional. Pada Senin depan (14/10/2019).