Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kesebelasan Sumatera Utara (Sumut) menemui sandungan di pertandingan kedua cabor sepakbola Porwil se Sumatera 2019 di Bengkulu.
Dalam pertandingan penyisihan kedua Sabtu (26/10/2019) sore, di Stadion Padang Panjang, Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Sumut ditahan imbang juara bertahan Porwil 2015 Sumsel 1-1.
Menurunkan pemain Bambang Rahmad Hidayat di bawah mistar, kemudian Rian Ramadhan, Muhammad Yudi Stafrizal, Handoko dan Kurniadi Trisakti di bawah, Muhammad Ridho (kapten), Yudha Riski Irawan dan Mohammad Tio Aditya di tengah, serta trio penyerang Rama Setiawan, Rio Syahputra Damanik dan Abdi Dharma Pohan, anak-anak asuh Ansyari Lubis, Ridwan Saragih dan M Halim, bermain sebagaimana pertandingan pertama saat membekuk Babel, Kamis (24/10/2019) 2-0, cepat dan keras khas anak-anak Sumut.
Namun dalam sebuah serangan yang dibangun pemain Sumsel pada menit ke 9 babak pertama, seorang pemain bawah Sumut dinilai melakukan kesalahan hingga mengakibatkan wasit 'menghadiahkan' tendangan pinalti. Kapten Sumsel Dody Alfayet, sukses mengambil pinalti, 1-0 untuk Sumsel.
Gol itu membuat anak-anak asli produk sepakbola Sumut, bangkit. Trio penyerang Rama, Rio dan Abdi, terus menerus mengurung pertahanan Sumsel. Kerja keras anak-anak Sumut itu akhirnya membuahkan hasil pada menit 45, Rio Syahputra Damanik berhasil memecah kebuntuan, 1-1 skor tidak berubah hingga wasit meniup pluit panjang babak pertama.
Pada babak kedua, untuk menajamkan serangan, Sumut melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Aldo Pebry Akbar menggantikan Rama Setiawan. Kembali intensitas serangan meningkat namun gol tidak juga didapat.
Sumut kembali melakukan pergantian pemain dengan menarik Mohammad Tio Aditya, pemain PS Keluarga USU yang memperkuat KONI Medan dalam Porprovsu Juni 2019 dengan Kevin Armedyah Nur Erwihas, pemain muda kelahiran Binjai, pada menit ke 82 untuk memperkuat lini tengah serangan.
Namun juga belum membuahkan hasil. Begitu juga pada menit 89 memasukkan pemain asal Karo, Kardinata Tarigan menggantikan Rio Syahputra Damanik, tidak mampu mengubah keadaan. Di menit-menit terakhir para pemain Sumut terus mengurung gawang Sumsel, namun hingga wasit meniup pluit akhir kedudukan tetap 1-1. Beratnya menambah keunggulan karena Handoko dan kawan-kawan dari Sumsel all out menjaga wilayahnya.
Usai pertandingan Manajer Tim Sumut mengajukan surat keberatan terkait domisili 3 pemain Sumsel. Ketiganya dinilai belum sesuai dengan regulasi perpindahan atlet yakni 2 tahun. Ketiganya salah seorang di antaranya Nurdian Putra Chaniago bahkan pada 22 - 29 Juni 2019 memperkuat Kota Medan dalam cabor sepakbola Porprovsu dan meraih medali perak.
Hari ini, Minggu (27/10/2019) menjadi drama hidup mati Sumut menuju lolos PON 2020 secara langsung artinya menjadi juara pool karena akan menghadapi Aceh di tempat yang sama.
Minggu
27 Oktober
14.00 WIB Kepri vs Sumsel
16.00 WIB Sumut vs Aceh