Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Darah yang dikumpulkan Palang Merah Indonesia (PMI) dari masyarakat adalah gratis. Itu adalah fakta. Namun faktanya juga bahwa PMI menjual darah itu kepada masyarakat.
PMI pun kerap dituding sejumlah pihak telah mengeruk untung dari penjualan darah itu. Terhadap tudingan itu, Ketua Bidang Organisasi PMI Kota Medan, Sudarmaji, memberi penjelasan.
Sudarmaji menyebutkan 1 kantung darah dijual seharga Rp 360.000. Dijual artinya untuk memenuhi permintaan kebutuhan darah masyarakat atau bukan untuk tujuan komersialisasi.
"Sebenarnya ini menjadi dilema bagi kami," ujar Sudarmaji di sela donor darah yang digelar PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut) di Ruang Serbaguna Kantor PLN UIP Sumbagut, Jalan Cipto Medan, Selasa (29/10/2019).
Dari penjualan per kantong itu, PMI hanya mengantongi pemasukan Rp 40.000. Sementara harga sebesar Rp 360.000 itu merupakan tepatnya untuk operasional pengolahan darah. Sebab darah yang didonorkan tidak bisa langsung dipakai.
Seperti harga kantong darah kosong Rp 60.000, alat tes steril darah untuk 1 tetes Rp 26.000. Untuk sekali donor bisa 2 sampai 3 kali tes. Sisa Rp 40.000 untuk operasional semua anggota.
"Intinya PMI bukan jual darah. Saat ini kami sudah mengajukan ke Pemkab dan Pemko agar memberikan subsidi. Mudah-mudahan bisa terealisasi," harap Sudarmaji.