Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Salah satu asosiasi independent yang peduli dengan petani sawit, Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Sumut mensosialisasikan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PPSR) di Desa Sei Tampang, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Minggu (3/11/2019). Bidang Organisasi, Kaderisasi Keanggotaan (OKK) SAMADE Sumut, Ilham Maulana di Rantauprapat, Selasa (5/11) mengatakan, petani yang mengikuti itu sebanyak 14 orang terdiri dari milik pribadi maupun tergabung di kelompok tani.
Dijelaskan, pertemuan hanya sebatas memperkenalkan adanya program bantuan sebesar Rp 25 juta setiap hektarnya dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian RI untuk peremajaan.
“Tujuan, memberikan informasi tentang program pemerintah dalam peremajaan sawit rakyat. Dari 14 peserta, diperkirakan 90-an hektar sawit milik mereka. Kedepannya, selain harga normal, produksi akan meningkat beberapa kali lipat,” sebut Ilham Maulana.
Program PSR, sambungnya, menjadi pondasi baru pembangunan perkebunan kelapa sawit rakyat. Karena, tidak hanya semata-mata menggantikan tanaman tua dengan tanaman baru, tetapi erat terkait dengan peningkatan produktivitas tanaman maupun menata perkebunan rakyat.
Diutarakannya lebih jauh, keuntungan lain ikut program PSR adalah, pihaknya akan membantu pengurusan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Sehingga nantinya akan ada dana tambahan yang diterima setahun sekali di luar harga standar.
“Jadi, RSPO ini asosiasi berbagai organisasi sektor industri kelapa sawit bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan. Jika punya sertifikat RSPO, akan banyak manfaatnya,” papar Ilham Maulana.