Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta.Komisi Pemilihan Umum (KPU) meluncurkan Buku Tata Kelola Pemilu Indonesia. Buku diterbitkan sebagai upaya mewujudkan pemilu berintegritas.
Peluncuran buku dilakukan di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta, Jl Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2019). Acara dihadiri oleh Komisioner KPU Pramoni Ubaid Tanthowi, Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin, dan perwakilan dari KPU Daerah.
Buku ini ditulis bersama beberapa praktisi pemilu, diantaranya Aditya Perdana, Benget Manahan Silitonga, Ferry Daud M Liando, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Kris Nugroho, Mada Sukmajati, Pramono Ubaid Tanthowi dan Titi Anggraini.
Buku dengan tebal 406 halaman ini terdiri dari 9 bab. Isi dar bab tersebut yaitu tata kelola pemilu, nilai dan asas pemilu, sistem pemilu, kelembagaan penyelenggara pemilu, tahapan pemilu, manajemen penyelenggara pemilu. Penegakan hukum pemilu dan penyelesaian masalah hukum pemilu, pengalaman baik di berbagai daerah dan penutup.
Pramono mengatakan, dengan diterbitkannya buku ini KPU daerah diharapkan dapat lebih memahami teori dan sistem kepemiluan. Serta dapat menjadi pedoman dalam mengambil terobosan dalam permasalahan yang terjadi.
"Dengan membaca buku ini, teman penyelenggara bukan hanya memahami teori dan sistem sekaligus keterampilan teknisnya. Tapi bisa ambil pelajaran, dari terobosan yang udah diambil dari penyelenggara pemilu di tempat lain," tuturnya.
Pramono menyebut, pihaknya juga menyoroti beberapa hal yang perlu dijadikan bahan evaluasi terkait rekrutmen penyelenggara pemilu. Menurutnya, dalam Pilkada dan Pemilu rekrutmen masih mengganggu tahapan pelaksanaan.
"KPU melihat ke belakang mengevaluasi dari berbagai aspek, salah satunya rekrutmen penyelenggara pemilu. Makanya kita banyak memberikan perhatian dalam hal ini," kata Pramono.
"Kita lihat salah satu aspek yang mengganggu di Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 adalah proses rekrutmen penyelenggara, yang membutuhkan waktu panjang. Karena tidak serentak dan bersamaan dengan tahapan pilkada itu mengganggu," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim penulis buku Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyebut buku ini sebagai upaya untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas.
"Dengan semangat dan upaya pemilu berintegritas maka buku ini lahir, untuk menjembatani bagaimana aspek elektoral government. Ini menjadi bagian penting dalam aktifitas untuk menunjang bagaimana kita lihat aspek yang filosofi, bagaimana teknis kepemiluan yang saya yakin sangat penting," tuturnya. (dtc)