Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Partai Demokrat meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bekerja dengan baik dan tidak menyalahkan pemerintahan sebelumnya. Hal itu menanggapi pernyataan Jokowi yang menyebut masalah neraca keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah persoalan 10 tahun yang lalu.
"Saya pikir Pak Presiden kita ini lebih bagus membuktikan dia bisa bekerja dengan bagus. Tidak usah mencari sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi dan sekaligus ingin mengangkat citranya bahwa 'saya yang terbagus'. Nah, lebih bagus dibenahi saja lah," kata Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Menurut Syarief, masalah utama yang harus dibenahi Jokowi adalah pertumbuhan ekonomi. Syarief menyinggung pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencapai 6 persen dan sudah menangani masalah Jiwasraya.
"Jadi pada waktu SBY itu rata-rata pertumbuhan ekonomi 6 persen, dan semua permasalahan nasional itu bisa diatasi dengan bagus. Utang kepada IMF itu bisa dilunasi. Masalah Jiwasraya juga sudah pernah ditangani. Jadi Partai Demokrat sangat mengharapkan agar Presiden kita ini jangan setiap persoalan menyalahkan pemerintahan sebelumnya," ujar Syarief.
"Lebih bagus kalau ada yang belum beres, selesaikan dengan bagus. Lebih bagus gitu. Karena apa yang kita lakukan itu semuanya sudah kita lakukan. Kalau ada yang belum, silakan diperbaiki. Jangan mencari, istilahnya, kambing hitam," imbuhnya.
Meski Jokowi tak secara langsung menyebut pemerintahan SBY, syarief menilai Jokowi telah menyinggung pemerintahan terdahulu. Padahal, menurut Syarief, sudah banyak hal yang dilakukan pemerintahan sebelumnya.
"Padahal, pemerintahan sebelumnya sudah banyak berbuat, Pak Harto sudah banyak berbuat, Bung Karno sudah banyak berbuat, Habibie sudah banyak berbuat ya kan, Ibu Megawati sudah banyak berbuat. Jadi saya pikir kita harus saling menghargai lah. Kita kembali kepada inti persoalan, lebih bagus kita, setiap pemimpin itu memiliki legacy keberhasilan tersendiri, terlepas daripada memiliki kelemahan," tutur Syarief.
Lebih lanjut, Syarief berharap Jokowi memperbaiki apa yang masih kurang dari pemerintahan SBY, bukan menyalahkan. Syarief yakin Jokowi juga tak ingin mendapat perlakuan yang sama oleh presiden setelahnya.
"Harapan kami kalau ada kekurangan kami, ya tolong diperbaiki, itu aja. Karena nanti Pak Jokowi juga akan demikian kalau dia tetap seperti itu. Nanti presiden yang terpilih nanti Pak Jokowi akan nyaman nggak kalau disampaikan dikatakan 'wah kalau Presiden yang Pak Jokowi bisanya cuma hanya tebar pesona' misalkan, kan nggak bagus. Padahal pendekatan kepada rakyat itu juga bagus," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi mengaku sudah punya gambaran solusi untuk masalah Jiwasraya ini. Jokowi sudah berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Jokowi, masalah Jiwasraya sudah ada sejak 10 tahun yang lalu.
"Ini persoalan yang sudah lama sekali, 10 tahun yang lalu. Problem ini yang dalam 3 tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi di Novotel Balikpapan, Kaltim, Rabu (18/12).
"Ini bukan masalah yang ringan, tapi setelah saya perhatikan Pak Menteri BUMN (Erick Thohir), kemarin kita sudah rapat kementerian BUMN dan kementerian keuangan yang jelas gambaran solusinya sudah ada, kita tengah mencari solusi itu. Sudah ada (solusi), masih dalam proses semua tapi berkaitan dengan hukum ranahnya sudah masuk ke kriminal sudah masuk ke ranah hukum alternatif penyelesaian akan selesaikan," jelasnya. dtc