Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New York. Departemen Keuangan AS mencatat ada tambahan 4,4 juta orang mengajukan tunjangan pengangguran per 18 April lalu. Tunjangan ini diajukan dalam rangka mencari bantuan keuangan karena sebagian besar bisnis telah tutup akibat pandemi Corona
Kini dalam waktu lima minggu berturut-turut sejak pertengahan Maret hingga pertengahan April ini, total 26,5 juta orang di Amerika Serikat (AS) telah mengajukan klaim tunjangan pengangguran.
Klain tunjangan yang diajukan pekerja tidak semua berjalan mulus. Beberapa ditolak karena tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan. Padahal angka pengangguran di AS telah menunjukkan pukulan yang keras kepada pekerja akibat pandemi Corona.
Melansir dari CNN, Jumat (24/4/2020), sekitar 16,2% dari angkatan kerja AS kini telah kena PHK, cuti atau pengurangan jam kerja selama pandemi Corona.
Kendati demikian, Ekonom Senior di Economic Policy Institute Shierholz mengatakan jumlah klaim tiga minggu terakhir ini telah turun. Lonjakan terbesar terjadi pada akhir Maret lalu, yang mencapai 6,9 juta orang. Meski begitu, klaim terus dalam angka jutaan tiap minggunya.
Studi menunjukkan pekerja berpenghasilan rendah sangat dipengaruhi oleh hilangnya pekerjaan, dan orang minoritas, khususnya keluarga kulit hitam dan hispanik, diperkirakan menanggung beban biaya ekonomi akibat krisis ini.
Sebagian besar ekonomi di Hawaii berbasiskan pada sektor pariwisata, sekitar 26% angkatan kerja telah mengajukan tunjangan. Sementara Kentucky dan Michigan, sekitar 24% pekerja telah mengajukan klaim.
Sedangkan di Florida, lebih dari seperempat klaim ditolak karena para pelapor dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk program tunjangan pengangguran reguler. Namun, beberapa mungkin masih memenuhi syarat di bawah program bantuan pengangguran pandemi baru yang dibuat Kongres dalam paket bantuan $ 2 triliun bulan lalu.
Anggota parlemen memperpanjang sementara program pengangguran ke kontraktor independen, wiraswasta, dan mereka yang terdampak virus Corona. Kini negara-negara kembali bergegas untuk memperbarui dan memproses jenis klaim lain guna membantu masyarakat yang terdampak virus Corona.(dtf)