Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kebijakan membelikan laptop dan tablet (iPad) kepada 50 anggota DPRD Medan di tengah pandemi covid-19 dianggap telah melukai hati masyarakat kecil. Akademisi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Rholand Muary, mengatakan, kondisi rakyat kecil saat ini tengah susah akibat terkena dampak sosial penyebaran virus corona atau Covid-19.
Bukan hanya itu, tidak sedikit pekerja yang di rumahkan serta mendapat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat pandemi Covid-19.
"Banyak pos anggaran yang dipotong akibat covid-19, kenapa kegiatan pembelian laptop dan tablet tidak ditunda, itu kan bukan kebutuhan mendesak, masih bisa diundur sampai tahun depan. Anggota dewan seperti tidak memiliki empati kepada masyarakat, itu membuat masyarakat menjadi sedih," katanya, Kamis (11/6/2020).
"Apapun ceritanya, apapun yang dilakukan wakil rakyat akan mendapat sorotan tajam dari masyarakat, termasuk rasa empati di saat pandemi seperti ini," imbuhnya lagi.
Oleh karena itu, Rholand menyarankan agar kegiatan pengadaan laptop dan tablet ditunda. "DPRD harusnya juga punya political will, apa saja yang prioritas utama saat ini," tuturnya.
Ia pun juga mengritik pernyataan salah satu anggota DPRD Medan, Erwin Siahaan yang mencoba membela diri mengenai kebijakan pembelian laptop dan tablet.
"Analogi kebutuhan transportasi sepeda motor yang disampaikan Erwin itu berbeda. Harus dibedakan kebutuhan pribadi Erwin dengan Erwin sebagai anggota dewan. Itu dua konteks hal berbeda. Kalau dia butuh sepeda motor, maka itu kebutuhan pribadi. Namun, pengadaan laptop itu konteksnya sebagai anggota dewan, jadi dia keliru di sana," bebernya.
Informasi yang dihimpun tablet yang diberikan kepada anggota dewan adalah merek Samsung S6 seharga Rp 6.645.000, dan laptop merek HP seharga Rp 22.350.000 atau totalnya Rp 28.995.000. Jika dikalikan 50 anggota dewan maka total biaya yang dihabiskan lebih dari Rp 1,4 Miliar.
Selain mendapat laptop dan IPad, anggota DPRD Medan juga mendapat fasilitas asisten pribadi yang akan bertugas mengurusi administrasi setiap anggota dewan.
"Jadi di setiap ruangan anggota dewan akan ada asisten pribadi," ujar Kabag Umum Sekretariat DPRD Medan, Andi Syukur Harahap, ketika dikonfirmasi, Selasa (9/6/2020).
Andi mengaku asisten pribadi tersebut tidak direkrut secara khusus. Namun, manfaatkan Pekerja Harian Lepas (PHL) yang sudah ada di Sekretariat DPRD Medan. "Tugas asisten pribadi itu mengatur jadwal, apa saja kegiatan anggota dewan. Selama ini kan tidak ada, makanya difasilitasi," ungkapnya.