Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatra Utara (Sumut) , Dahler Lubis, memimpin Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama wereng di areal pertanaman padi milik Kelompok Tani Suka Maju Desa Bingkat, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Senin (29/6/2020), sebagai upaya untuk menjaga produksi padi di Sumut.
“Kita tidak bisa main-main dengan hama dan penyakit tanaman karena terkait dengan produktivitas," jelasnya di sela kegiatan penyemprotan di areal seluas 365 hektare itu.
Dahler mengatakan, dirinya pernah mengalami kejadian serupa saat bertugas di Kabupaten Nias sekitar tahun 1996. Saat itu, hama wereng menyerang pertanaman padi milik petani setempat. Namun, akibat terlambat diantisipasi, petani merugi karena gagal panen.
“Makanya kita segera melakukan penyemprotan agar serangan wereng tidak meluas ke pertanaman padi lainnya,” tuturnya sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulis, Senin (29/6/2020).
Dahler juga mengingatkan kepada para petugas Pengamat Hama Pertanian (PHP) dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar tetap memantau pertanaman petani.
“Tetap pantau pertanaman petani agar bisa segera diantisipasi bila terjadi serangan hama dan penyakit,” tegasnya.
Dahler juga meminta para petani dan petugas pertanian di lapangan untuk tetap bersemangat melakukan usaha tani di masa pandemi COVID-19, dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Kadis Pertanian Sergai, Redianto Panji Sumantri, memuji gerak cepat yang dilakukan Dinas TPH Provsu, dalam hal ini Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPT PTPH), untuk mengantisipasi serangan wereng agar tidak meluas.
“Petani butuh gerak cepat dalam menyelamatkan pertanamannya agar terhindar dari gagal panen akibat serangan hama dan penyakit,” sebutnya.
Terlebih, kata Redianto, Kabupaten Sergai merupakan salah satu lumbung padi di Sumut dengan areal pertanaman padi seluas 28.600 hektare (ha). “Kami berharap Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura bisa memprioritaskan bantuan kepada para petani Serdangbedagai, baik benih, saprodi (sarana produksi pertanian) maupun alat mesin pertanian,” ujarnya.
Sementara, Kepala UPT PTPH Dinas TPH Sumut, Marino, mengatakan, selama ini petugas PHP secara rutin melaporkan hasil pengamatan di lapangan, sehingga bisa segera terdeteksi kendala yang terjadi di lapangan.
“Petugas PHP melaporkan hasil pengamatan mereka dua kali dalam sebulan, yakni pengamatan tanggal 1 sampai 15, dan tanggal 16 sampai akhir bulan,” ujarnya seraya menambahkan, terdapat sembilan kecamatan yang areal pertanaman padinya terserang hama wereng.
Khusus serangan wereng di Desa Bingkat, Marino menyatakan, masih dalam kategori ringan dengan 80 ekor per rumpun padi usia tanam 50-60 hari. Kendati demikian, para petani tetap disarankan melakukan penyemprotan langsung ke pertanaman padi.
“Untuk memutus siklus wereng, penyemprotan jangan hanya sekali, tapi harus beberapa kali dengan jarak waktu penyemprotan yang telah ditentukan,” urainya.
Secara terpisah, seorang petani padi setempat, Jono, tidak menyangka tanaman padi miliknya terserang wereng. “Lihat saja pertanaman padi itu, tampak sehat dan subur kan. Tapi kalau kita lihat di bagian bawah batang padi itu, ada puluhan ekor wereng yang menempel," ujarnya.
Direncanakan, kegiatan penyemprotan kembali dilakukan pada Rabu, 1 Juli 2020, di areal pertanaman padi milik Poktan Suka Maju Desa Bingkat.