Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) Cabang Lhokseumawe, Provinsi Aceh yang mengelola Pelabuhan Krueng Geukueh terus berupaya meningkatkan kinerja memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa serta wujud komitmen untuk membangun perekonomian.
Hingga semester I – 2020 kata Vice President Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (8/7/2020) mengatakan,, aktivitas bongkar muat curah cair dan curah kering di dermaga umum Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe sebanyak 281.901 ton dengan komoditas unggulan semen curah dan Crude Palm Oil (CPO). Jumlah ini naik 6,46 % dibandingkan dengan periode serupa tahun yang berjumlah 264.787 ton. Sementara bongkar muat peti kemas hingga semester I – 2020 sebanyak 1.468 box. Kegiatan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Lhokseumawe ini dimulai pada semester II tahun 2019 dengan throughput peti kemasnya sebanyak 217 box.
“Dalam meningkatkan kinerja Pelabuhan Lhokseumawe, kami terus mengembangkan dan melakukan ekspansi bisnis sesuai dengan kebutuhan para pengguna jasa. Layanan bisnis di Pelabuhan Lhokseumawe meliputi bongkar muat general cargo, peti kemas, curah cair, curah kering, komoditi aspal cair, layanan pemanduan untuk kapal gas di Terminal Khusus (Tersus) milik PT Perta Arun Gas, layanan pemanduan di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik PT Pupuk Iskandar Muda, serta pelayanan bongkar muat kontainer tol laut untuk mendukung program pemerintah” kata General Manager Pelindo 1 Cabang Lhokseumawe, Budi Azmi dalam keterangan tertulisnya yang diterima medanbisnisdaily.com.
Saat ini kata Budi, pelayaran Temas Line rutin melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Lhokseumawe dengan rata-rata 200-250 box per bulan. Kemudian pelayaran Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) juga akan sandar dan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Lhokseumawe yang direncanakan pada bulan Juli dengan muatan semen sekitar 50 box per minggu dengan rute Jakarta – Padang – Malahayati - Lhokseumawe.
“Pelabuhan Lhokseumawe juga rutin melakukan ekspor curah cair berupa CPO ke India dengan rata-rata muatannya sebanyak 5.000 Metrik Ton per bulannya”katanya.
Selain itu kata Budi, saat ini Pelindo 1 bekerja sama dengan Repsol yang melakukan pengeboran minyak di Blok Andaman III atau di lepas pantai Aceh. “Pelindo 1 akan bekerja sama dengan Repsol dan saat ini kami sedang terus berkoordinasi. Nantinya Repsol akan memanfaatkan gudang, container yard, dan area perkantoran yang berada di Pelabuhan Lhokseumawe sebagai shorebase untuk mendukung kegiatan pengeborannya di lepas pantai” kata Budi.
Pelabuhan Lhokseumawe ujar Budi juga memiliki kawasan Pelabuhan Kuala Langsa yang akan melakukan ekspor cangkang kelapa sawit milik PT Sultana Biomass Indonesia ke Jepang. Ditargetkan akan mengekspor 10.000 Ton per triwulan melalui Pelabuhan Kuala Langsa. PT Sultana Biomass Indonesia ini menyewa lapangan penumpukan seluas 6.000 m2 yang kemudian akan diperluas menjadi satu hektar karena tingginya permintaan cangkang kelapa sawit.
Vice President Public Relation Pewlindo 1, Fiona Sari Utami menambahkan, Pelabuhan Lhokseumawe yang merupakan salah satu cabang Pelindo 1, optimis menunjukkan kinerja operasional yang tumbuh meningkat dengan melakukan beberapa pengembangan bisnis strategis yang terus dikembangkan.
“Kami akan terus berupaya melakukan inovasi untuk ekspansi bisnis sebagai wujud memberikan pelayanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa, serta meningkatkan perekonomian nasional khususnya di wilayah kerja Pelindo 1 termasuk di wilayah Aceh” tutup Fiona.