Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hingga Smester I-2020, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) Cabang Dumai mencatat pendapatan usaha perusahaan sebesar Rp 271,74 miliar dengan salah satu bisnis unggulan, yakni marine service atau pelayanan pemanduan kapal. Marine service itu, kata Vice President Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (26/8/2020), dilakukan di terminal khusus dan terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) seperti Kawasan Industri Dumai Lubuk Gaung dan Pertamina.
“Kawasan Lubuk Gaung menjadi kawasan potensial yang terus kami upayakan untuk memperluas pasar marine service dengan melakukan kerjasama serta pendekatan kepada agen dan pemilik TUKS”kata Fiona.
General Manager Pelindo 1 Cabang Dumai, Junedi Ramli mengatakan, selama smester I-2020 trafik kunjungan kapal di Pelabuhan Dumai tercatat 1.796 call atau 15.753.386 Gross Tonnage (GT) untuk di pelabuhan umum dan terminal khusus (Tersus) dan TUKS.”Selain marine service, layanan unggulan di Pelabuhan Dumai yakni layanan bongkar muat curah kering dan curah cair” kata Jonedi Ramli.
Jonedi menjelaskan, untuk mendongkrak kinerja, berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pelindo 1 Cabang Dumai seperti meningkatkan market share untuk marine service di tersus/TUKS melalui kerja sama dengan perusahaan pelayaran dan pemilik dermaga, melakukan penyesuaian tarif pelayanan kapal, meningkatkan market share Usaha Bongkar Muat (UBM) dengan sistem tarif paket. Kemudian meningkatkan market share jasa lainnya dengan metode paket port to door service atau sebaliknya, meningkatkan tingkat kesiapan alat melalui kerja sama operation and maintenance, kerjasama handling cargo di TUKS, melakukan penyesuaian tarif persewaan lahan, serta melakukan penyesuaian untuk sharing atas penggunaan aset persewaan.
“Untuk memacu kinerja Pelabuhan Dumai, Pelindo 1 Cabang Dumai terus mengoptimalkan peluang bisnis baru, seperti pemanfaatan aset yang dimiliki Pelindo 1 untuk area depo peti kemas dan container storage, pengoperasian jembatan Sungai Dumai dengan melakukan kerja sama dengan BUMD, pengoperasian terminal peti kemas internasional dan depo, serta pemanfaatan Reception Facilities yang akan bekerja sama dengan perusahaan pengelola limbah untuk penanganan limbah dari kapal yang berkunjung ke Pelabuhan Dumai dan limbah yang dihasilkan Pelabuhan Dumai”kata Jonedi.
Pelabuhan Dumai tambah Jonedi, menjadi salah satu Pelabuhan yang memiliki terminal curah cair terbesar di Indonesia dengan throughput CPO tertinggi di Indonesia dilengkapi tiga dermaga yakni Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 700 meter untuk kapal kontainer dan komoditas curah kering. Saat ini berbagai fasilitas dan peralatan yang berada di Pelabuhan Dumai, di antaranya: 9 Kapal Pandu, 12 Kapal Tunda, 3 Forklift, 4 Mobile Crane, 1 Reach Stacker, 4 Excavator, 10 Loader, dan 8 Dump Truck.
“Komoditas dominan untuk curah cair di Pelabuhan Dumai yaitu CPO yang diekspor ke India, Cina, dan Eropa. Sedangkan untuk curah kering yaitu Palm Kernel Ekspeller (PKE) dan Palm Kernel Shell (PKS) yang banyak diekspor ke Asia Timur dan Eropa,” tutup Jonedi.