Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga, menyebut tidak semua APBD Kota Medan dipergunakan untuk pembangunan.
Menurutnya, ada porsi belanja pegawai yang juga dicantumkan di dalam APBD. Namun, jumlah belanja langsung (kegiatan) masih lebih besar ketimbang belanja tidak langsung (gaji).
"60 % belanja langsung dan 40 % untuk belanja tidak langsung," ujar Irwan, saat ditemui di gedung DPRD Medan, Rabu (2/9/2020).
Belanja langsung, kata dia, dibagikan kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang ada. Di mana, kegiatan yang akan dilakukan menyesuaikan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).
Setiap tahun, bilang Irwan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan menerima Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 1,6 Triliun atau rata-rata Rp 133 miliar lebih perbulan. Namun, dari jumlah itu yang terpakai untuk membayar gaji hanya Rp 70 miliar perbulan.
"Jadi masih ada sisa dari DAU yang bisa diapakai untuk membiayai kegiatan," jelasnya.
Persoalan jalan rusak dan banjir, diakuinya terjadi akibat perencanaan OPD yang tidak matang. Ia mencontohkan persoalan genangan air yang berada di Jalan Zainul Arifin dan Jalan Multatuli.
Di dua lokasi tersebut beberapa tahun terakhir sudah dilakukan normalisasi drainase. "Jadi ketika hujan kita lihat tetap ada genangan, anehnya air hujan yang turun malah tidak masuk ke drainase, ini kan aneh. Khusus di Jalan Zainul Arifin persoalannya adalah lubang inlet yang tertutup sampah, akibatnya terjadi genangan ketika hujan turun," bebernya.
"Harusnya ini yang menjadi perhatian dari OPD teknis," imbuhnya.
Persoalan jalan rusak, dia menyarankan OPD teknis hanya melakukan petching atau tambal sulam ketika ditemukan jalan berlubang di salah satu jalan, ketika lubangnya tidak terlalu banyak.
"Jangan di overlay (aspal keseluruhan). Kalau cuma ada dua atau tiga lubang di jalan itu, cukup tambal saja, tapi jangan asal jadi, buat bagus dan rapi, tentu hasil bisa maksimal, jalan rusak atau berlubang bisa diantisipasi," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Bakal calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyoroti penggunaan APBD Kota Medan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Menantu Presiden Jokowi ini, menyebut total APBD Kota Medan mencapai Rp 30 Triliun dalam kurun waktu 5 tahun. Dengan anggaran begitu besar, tidak begitu terlihat pembangunan di Kota Medan.
Bobby mengestimasi APBD Kota Medan setiap tahunnya mencapai Rp 6 Triliun, dalam 5 tahun maka total APBD mencapai Rp 30 Triliun lebih.
"Medan saat ini harus bisa mengelola Rp 30 Triliun dalam 5 tahun, harusnya pembangunan pesat, jalan tidak ada rusak, cuma Rp 30 Triliun ini kemana," ujar Bobby didampingi Aulia Rahman usai menerima rekomendasi dari Partai Nasdem, Selasa (1/9/2020).
Suami Kahiyang Ayu ini menilai tidak maksimalnya pengelolaan APBD Kota Medan sebesar Rp 30 Triliun karena ada persoalan diinternal Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
"Itu adalah masalah birokrasi yang ada," tegasnya.