Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terus meroket dan kini menyentuh level RM 2.891/metrik ton. Reli yang cukup tajam belakangan ini salah satunya disokong oleh pelemahan mata uang Ringgit terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ringgit Malaysia melemah di kisaran 4.150/dolar AS yang membuat kinerja harga komoditas dalam mata uang ringgit mengalami penguatan.
"Selain itu, musim yang kurang mendukung hingga mengakibatkan penurunan produktivitas sawit juga ikut menopang kenaikan harga CPO. Pasalnya, hal itu memicu terjadinya penurunan stok CPO hingga mengerek harga jualnya," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Minggu (6/9/2020).
Disisi lain, kata Gunawan, Covid-19 juga mempengaruhi aktivitas industri perkebunan yang membuat produksi juga mengalami gangguan. Hal lain, membaiknya harga CPO sebelumnya juga terdorong kemampuan Cina yang keluar dari jurang resesi.
"Sentimen-sentimen tersebut yang membuat harga CPO menguat belakangan ini. Belum lagi tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang mengakibatkan kenaikan pada komoditas lainnya, termasuk CPO," kata Gunawan.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga di petani memang ikut naik karena meroketnya harga CPO. Untuk harga di tingkat petani saat ini berkisar Rp 1.700-an/kg dari sebelumnya Rp 1.550-an/kg. Tentu petani berharap harganya bisa kembali naik pekan ini apalagi merujuk pada harga CPO yang masih terus naik," katanya.