Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - London - Tottenham Hotspur menyongsong Liga Inggris 2020/2021 dengan ambisi memperbaiki raihan musim lalu. Tak banyak beli pemain, Spurs berharap tuah Jose Mourinho.
Tottenham Hotspur diterpa banyak masalah di musim 2019/2020. Dimulai dari pergantian manajer dari Mauricio Pochettino ke Jose Mourinho, cederanya Harry Kane dan Son Heung-min hingga isu perpecahan di ruang ganti.
Hal tersebut mempengaruhi performa Tottenham sehingga merosot di musim lalu. The Lillywhites hanya finis di peringkat keenam Liga Inggris setelah sempat terperosok posisi ke-14.
Tim asal London Utara ini juga harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Padahal di musim sebelumnya, mereka mampu menembus final Liga Champions sebelum dikalahkan oleh Liverpool di laga puncak.
Mourinho yang harus menjalani tugas berat di Tottenham musim lalu bertekad memperbaiki raihan timnya di musim 2020/2021. Ia tetap percaya diri dengan ambisinya tersebut, meski Tottenham dipastikan tak akan jor-joran di bursa transfer musim panas ini.
"Apakah kita akan membeli 10 pemain? Tidak. Apakah kita akan membeli pemain seharga 100 juta pounds? Tidak. Kami akan berusaha meningkatkan tim yang ada," ujar Mourinho pada Juli lalu dikutip dari NBC Sport.
"Saya menikmati bekerja dengan Steve (Hitchen - kepala pemandu bakat Spurs). Kami punya hubungan yang sangat baik dengan (Daniel) Levy, CEO Tottenham. Semoga musim depan kami memberikan musim yang sangat baik untuk para fans."
Tottenham pada musim panas ini sudah mendatangkan tiga namanya yaitu Matt Doherty dari Wolverhampton Wanderers (15 juta pounds), Pierre-Emile Hojberg dari Southampton (14 juta pounds) dan Joe Hart dari Burnley (bebas transfer). Namun, mereka juga harus kehilangan dua pemain belakang yaitu Jan Vertonghen yang hengkang ke Benfica secara bebas transfer dan Kyle Walker-Peter yang dipermanenkan oleh Southampton.
Tanpa sokongan dana melimpah untuk mendatangkan pemain anyar, Mourinho memilih untuk mempersolid timnya. Ia berusaha lebih mendekatkan diri dengan para pemainnya yang baru dilatihnya selama setengah musim tersebut.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan Mourinho adalah dengan belajar bahasa Korea. Hal ini dilakukannya agar bisa lebih mudah berkomunikasi dengan pilar Tottenham asal Korea Selatan, Son Heung-min.
"Hal ini untuk menghormati budaya klub untuk bisa berbicara dengan bahasa ibu pada setiap individu di sini. Ada sekelompok staf pelatih Portugis, meskipun kami sekarang juga memiliki pelatih Inggris dalam diri Ledley King," kata Mourinho dikutip dari The Sun.
"Dan dengan para pemain, saya pun mempelajari bahasa mereka. Itulah alasan mengapa saya juga belajar bahasa Korea," ungkapnya.
Manajer asal Portugal ini memang dikenal punya kemampuan berkomunikasi yang sangat bagus. Ia juga sosok yang bisa memotivasi pemainnya.
Itu ditunjukkannya saat melatih Chelsea, Real Madrid dan Inter Milan. Hal itu didukung oleh Mourinho yang saat ini menguasai enam bahasa yaitu Portugis, Inggris, Spanyol, Catalan, Prancis dan Italia.
Patut kita nantikan apakah Tottenham bakal semakin solid di bawah besutan The Special One musim ini. Di matchday pembuka Liga Inggris yang akan digelar
akhir pekan ini, Tottenham akan menjamu Everton di Tottenham, Minggu (14/9/2020) malam WIB. Laga kedua tim disiarkan langsung Mola TV di link ini dengan berlangganan paket Sports and Entertainment. dtc