Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mengawali perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih membukukan kinerja minus. Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG diperdagangkan minus 1,77% di level 4.804,64. Meski masih di zona merah, namun sejauh ini IHSG mampu bergerak naik ke level 4.881,15.
Begitupun, tekanan pada IHSG sepertinya sulit diredam kecuali ada perubahan kebijakan di DKI terkait PSBB Total yang saat ini tengah menuai kritik dari sejumlah pemangku kebijakan dan dunia usaha. Meksipun kebijakan yang diambil di tengah pandemi seperti sekarang adalah kebijakan yang dilematis.
Sementara itu, mata uang rupiah juga melemah cukup dalam pada perdagangan hari ini. Setelah kemarin ditutup di level 14.855/dolar Amerika Serikat (AS), kinerja mata uang rupiah di sesi pembukaan hari ini diperdagangkan di level 14.905/dolar AS.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pasar keuangan masih terus diselimuti oleh sentimen negatif pada perdagangan hari. Dari sisi internal, pelaku usaha masih mengeluhkan kebijakan Gubernur DKI yang memberlakukan PSBB Total.
"Pelaku pasar langsung menghitung potensi kerugian secara ekonomi yang bisa ditimbulkan dari kebijakan tersebut. Dan tentunya pelaku pasar melakukan penyesuaian terhadap sejumlah harga portofolio khususnya saham, yang sudah barang pasti mengarah pada penurunan harga saham itu sendiri," katanya, Jumat (11/9/2020).
Sementara itu, sentimen negatif eksternal adalah memburuknya data klaim pengangguran di AS, yang menggiring terjadinya penurunan kinerja indeks saham di sejumlah bursa di negara lainnya. Begitupun, kinerja bursa saham di Eropa masih bergerak variatif. Kebijakan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) yang mempertahankan suku bunga di level 0%, tidak memicu terjadinya tekanan besar di pasar keuangan negara benua biru tersebut.