Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Deli Serdang. Kedati hasil autopsi terkait tewasnya bandar narkoba Abdi Sanjaya Ginting alias Cokna dari Rumah Sakit Bhayangkara Mrdan belum keluar, tapi pihak kepolisian sudah bisa menyebutkan penyebab atas kematian bandar sabu yang dimaksud.
Polresta Deli Serdang menyebut kalau sang bandar narkoba yang sesaat dilakukan penangkapan mendadak lemas sampai dinyatakan meninggal dunia karena kelelahan lari saat penangkapannya.
"Yang bersangkutan saat ditangkap sempat coba kabur, namun bisa dikejar anggota Satresnarkoba Polresta Deli Serdang. Karena kelelahan akibat lari dan mengidap sesak nafas tampak lemas saat dilakukan penangkapan. Oleh karenanya, di bawah ke Rumah Sakit Adam Malik. Tapi, setibanya di sana dinyatakan meninggal dunia," ujar Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Yemi Mandagi SIK dimintai keterangan soal kematian bandar narkoba, Minggu (13/9/2020) malam.
Yemi mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna mengetahui pasti penyebab kematian bandar narkoba tersebut.
"Hasil autopsi belum keluar. Yang jelas, bandar narkoba meninggal karena kelelahan lari saat hendak ditangkap," ungkap mantan Kapolres Asahan ini.
Disinggung soal kabar bahwa badar narkoba meninggal diduga dianiaya anggota Polri, Yemi membantahnya.
"Tidak ada dianiaya. Untuk lebih jelas kita tunggu saja hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara," jawab lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1997 ini.
Untuk diketahui, bandar narkoba jenis sabu bernama Abdi Sanjaya Ginting alias Cokna meninggal dunia saat dilakukan penangkapan oleh Polresta Deli Serdang, pada Jumat (11/9/2020).
Penangkapan terhadap sang bandar tersebut di Jalan Djamin Ginting, Desa Baru, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang.