Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pakpak Bharat. Bencana hujan es dan angin kencang di Kecamatan Sitellutali Urang Julu Kabupaten Pakpak Bharat terjadi, Selasa (22/9/2020) sekitar pukul 15:00 WIB.
Dampak dari bencana tersebut, tidak hanya atap rumah warga yang mengalami kerusakan dibeberapa daerah di Kecamatan Sitellutali Urang Julu, bahkan juga tanaman pertanian masyarakat, seperti jagung, cabai dan lainnya juga ada yang rusak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pakpak Bharat, Sunardi saat dikonfirmasi medanbisnisdaily.com menanyakan upaya yang dilakukan pihaknya untuk terkait kerusakan tanaman petani dampak dari bencana tersebut, dia mengatakan masih sedang mendata namun belum selesai.
"kita sedang mendata, biar tau kita tanaman apa saja yang rusak dan siapa-siapa saja pemiliknya, luasnya berapa, jenis-jenis tanamannya apa, kan macam-macam itu, ada cabai, jagung, padi. Udah itu, diperkirakan berapa kerugiannya. Belum selesai kerna hujan," ungkapnya.
Namun dia mengaku sudah mendapat data global tanaman petani yang rusak akibat bencana tersebut dari Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman.
"Hanya saja data global, tapi orangnya belum nampak ataupun diketahui, yang di Singgabur sana kusuruh nampak orangnya," kata Sunardi.
Ditanya dari pesan whatsapp, setelah selesai nanti didata, bantuan apa kira-kira diberikan kepada petani yang ada tanamannya rusak?, dia mengatakan data tersebut akan dikirim ke Dinas Pertanian Provinsi (Distan).
"Apabila selesai di data, maka data tsb akan kita kirim ke Distan Propinsi, mengenai bantuan propinsi kita belum tau, tetapi utk distan Pakpak Bharat yg bisa kami alokasikan anggaran hanya utk pertanaman cabe seluas 3 ha, hanya ini yg bisa sesuai anggaran yg tersedia," balas Sunardi.