Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Dr H Muhammad Isa Indrawan, SE, MM mengatakan, keberadaan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sangat dibutuhkan di tengah masyarakat. Karenanya sosialisasi keberadaan LPSK ke berbagai daerah dengan bekerja sama dengan akademisi dan komunitas harus terus dilakukan.
Hal itu dikatakan rektor saat menjadi salah seorang narasumber webincang Unpab TV Talkshow bertema "Mengenal Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)" di Gelanggang Mahabento, Kampus 1 Unpab Jalan Gatot Subroto Km 4,5 Medan, Jumat (2/10/2020).
"Dengan adanya LPSK, lembaga pendidikan yang berada di fakultas hukum ataupun yang lainnya menjadi pintu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar," kata Isa Indrawan dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu (3/10/2020).
Lebih jauh Rektor Unpab Isa Indrawan mengatakan, perguruan tinggi yang dipimpinnya tetap berdiri tegak untuk menyampaikan tujuan dan kebenaran demi kemaslahatan umat.
Dalam webincang itu juga berbicara Dr Hasto Atmojo Suroyo, MKrim (Ketua LPSK RI), Dr Ir Noor Sidharta, MH MBA (Sekretaris Jenderal LPSK RI), dan Rully Novian SH MH (Tenaga Ahli Utama LPSK RI). Webincang dipandu Bachtiar Djanan M dari Pusat Riset dan Pengembangan Unpab. Webincang yang mengikuti protokol kesehatan ini, diikuti 40 orang peserta dari pimpinan program studi se-Unpab, dosen, mahasiswa dan pers.
Ketua LPSK RI Hasto Atmojo Suroyo menjelaskan, LPSK adalah salah satu lembaga non-struktural di Indonesia yang lahir pasca reformasi. Kelahirannya didorong oleh masyarakat sipil agar negara mengeluarkan satu perundang-undangan yang kemudian dikenal sebagai undang-undang perlindungan saksi dan korban pada tahun 2006.
LPSK, kata Hasto, memberikan pelayanan berupa perlindungan kepada saksi maupun korban sehingga proses peradilan pidana dapat terlaksana dengan baik.
"Undang-undang ini lahir karena masyarakat sangat prihatin dengan maraknya kasus-kasus korupsi yang sangat sulit diungkap karena para saksi takut untuk meberikan kesaksian. Karenanya perlu dibentuk lembaga yang dapat memberikan perlindungan kepada saksi sehingga saksi tidak perlu takut akan intimidasi, ancaman dan lain sebagainya dalam memberikan kesaksian," katanya. LPSK siap dilibatkan untuk pembekalan kepada mahasiswa agar memiliki kesadaran tentang pentingnya peranan saksi dan korban.
Sekjen LPSK RI Noor Sidharta mengatakan, semua layanan di LPSK tidak dikenakan biaya. "Terkait dengan psikososial, LPSK tidak bisa bekerja sendiri. LPSK harus dibantu oleh pihak lain seperti kampus, NGO, kementerian lembaga, lembaga filantropi yang memberikan bantuan," tandasnya.
Ditegaskannya, LPSK siap melindungi dan mendampingi masyarakat di lingkungan kampus misalnya ahli keuangan maupun ahli hukum apabila akan dimintai kesaksian tanpa merasa khawatir.
Dalam rangkaian kegiatan webincang itu, Ketua LPSK RI Hasto Atmojo Suroyo bersama Rektor Unpab Isa Imdrawan juga meresmikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Unpab. Hasto berharap, LBH Unpab menjadi pendamping bagi stakeholder untuk memperkuat gerakan sosial, memperjuangkan penegakan hukum, hak azasi manusia, membangun hukum yang adil dan demokratis serta membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum.
Bachtiar Djanan M dari Pusat Riset dan Pengembangan Unpab menjelaskan, webincang dan rangkaian kegiatan lainnya disiarkan langsung (live streaming) di channel YouTube UNPAB TV dan di akun official UNPAB di facebook dan instagram.