Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan, mengatakan bahwa pihaknya akan menelusuri informasi terkait adanya keluhan orangtua siswa yang menyebut anaknya tidak bisa belajar karena tidak memiliki handphone atau android.
"Saya sudah perintahkan kepala seksi kurikulum SD untuk melakukan pengecekan apakah benar ada demikian atau tidak," ujar Adlan, ketika dihubungi, Kamis (15/10/2020).
Adlan menegaskan bahwa ada dua metode pembelajaran selama pandemi covid-19. Pertama melalui daring (dalam jaringan) atau pembelajaran online dengan bantuan perangkat handphone. Kedua, pembelajaran luring (luar jaringan).
"Kalau luring pihak sekolah memberikan modul pembelajaran kepada siswanya, bisa diambil setiap minggu di sekolah. Begitupun kita cek informasinya," bilangnya.
Seperti diberitakan, malang benar nasib Salsabila (9) siswa kelas 2 SD Negeri 060791 Medan. Karena sejak Maret lalu tidak bisa mengikuti pembelajaran daring atau online karena tidak memiliki handphone atau android.
Hal ini diungkapkan Yenni Susanti (35) orangtua Salsabila kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Ia menjelaskan pendapatan dirinya yang hanya buruh cuci dan suaminya Rudi (41) penarik becak tidak sanggup untuk membeli handphone.
"Kami orang susah, Pak. Waktu ambil raport, pernah kutanya ke sekolah. Kan katanya sekarang belajar online kusampaikan ke gurunya begini. 'Bu, kami kan gak ada HP. Jadi bagaimana anak kami belajar di rumah? Kata ibu itu, 'Ya pande-pande ibulah,'" kata Yenni menirukan ucapan walikelas anaknya.