Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di tengah tekanan ekonomi yang serba sulit saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, mendengar bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) justru lebih doyan menyimpan uang di bank daripada disalurkan ke masyarakat merupakan sebuah kabar buruk. Di saat masyarakat membutuhkan perputaran uang, Pemda justru menumpuk uang di bank.
"Saya katakan apa yang dilakukan oleh Pemda jelas tidak produktif. Pemda terkesan tidak kreatif dan malas. Jadi bisa dikatakan Pemda gagal dalam menyelamatkan masyarakat dari tekanan ekonomi karena anggaran justru tidak terpakai. Daya beli nol," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Sabtu (24/10/2020).
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan, ada dana Pemda yang nganggur di bank senilai Rp 252,78 triliun. Jelas bukan angka yang sedikit. Tentu jika dibelanjakan, akan memperbaiki daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Menurut saya, Pemda yang terlalu lamban dalam penyerapan anggaran tersebut sebaiknya diberi sanksi. Jangan dibiarkan, karena pada dasarnya masyarakat juga yang dirugikan karenanya. Jadi kalau saja uang tersebut bisa diputar, jelas akan menyerap banyak tenaga kerja dan akan membuat ekonomi juga berputar," kata Gunawan.
Dia menambahkan, jika dana tersebut tidak mengendap di bank, akan ada penyerapan tenaga kerja dan ada belanja yang akan memperbaiki daya beli masyarakat. Kalau disimpan di bank, justru di tengah kondisi seperti sekarang ini dimana penyerapan pinjaman melambat karena aktivitas ekonomi bermasalah, sangat tidak tepat.
Penempatan dana di bank juga akan menambah mahal biaya dana di perbankan. Tapi kalau diputar, manfaatnya itu akan sangat besar dirasakan oleh masyarakat.
Pemda, kata Gunawan, memang bisa saja memiliki banyak alasan dengan menempatkan dana di bank tersebut. Alasan klasik yang muncul adalah faktor kehati-hatian. Padahal jika dana yang disalurkan ini akuntabel, Pemda pasti tidak akan bermasalah. Jadi alasan hati-hati ini harusnya tidak diumbar. Untuk saat ini, utamakan kepentingan masyarakat yang jelas-jelas membutuhkan pemasukan.
"Jadi Pemda kita harapkan kooperatif dalam mengentaskan masalah ekonomi di tengah pandemi ini. Pemda harus lebih kreatif lagi dalam menggunakan anggaran di tengah tekanan ekonomi yang terus mengalami peningkatan belakangan ini sehingga mampu mengurangi beban ekonomi yang sejauh ini kian memburuk," pungkas Gunawan.