Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Seorang pria menyerang tujuh orang dengan katana di distrik bersejarah Kota Quebec, Kanada saat mengenakan pakaian ala abad pertengahan pada malam Halloween. Dua orang tewas dalam serangan itu.
Pria berusia 24 tahun telah ditangkap atas kejadian itu dan didakwa dengan dua dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan lima dakwaan percobaan pembunuhan.
Seperti diberitakan media Kanada, CBC News, Senin (2/11/2020), dokumen pengadilan mengidentifikasi terdakwa sebagai Carl Girouard. Pria jangkung kurus dengan rambut hitam itu muncul di hadapan hakim melalui konferensi video pada hari Minggu (1/11) waktu setempat. Dia dijadwalkan kembali ke pengadilan pada hari Kamis (5/11) mendatang.
Dokumen tidak mengungkapkan alamat rumah Girouard, tetapi Radio-Kanada mengetahui bahwa dia berasal dari Sainte-Thérèse, Quebec, sebuah kota yang terletak sekitar 20 kilometer barat laut Montreal.
Polisi mengeluarkan pernyataan di Twitter pada yang mengatakan bahwa petugas koroner telah mengidentifikasi dua korban yang tewas François Duchesne (56) dan Suzanne Clermont (61).
Pengadilan telah memerintahkan larangan publikasi atas informasi apa pun yang dapat mengidentifikasi lima korban lainnya dalam kasus ini, menurut juru bicara direktur penuntutan pidana dan pidana.
Pada malam Halloween, polisi dihubungi sekitar pukul 10.30 malam, dan menemukan korban di setidaknya empat lokasi, termasuk di dekat hotel Château Frontenac, di Jalan du Trésor, dan di Jalan des Remparts, menurut Radio-Canada.
Setelah perburuan selama dua setengah jam, seorang pria ditangkap tak lama sebelum jam 1 dini hari, sekitar satu kilometer di utara daerah di Pelabuhan Tua kota Quebec.
Kepala polisi Kota Quebec Robert Pigeon mengatakan dalam konferensi pers bahwa pria itu datang ke Quebec "dengan niat menimbulkan korban sebanyak mungkin."
Pigeon berkata bahwa "semuanya membuat kami percaya bahwa dia memilih korbannya secara acak," seraya menambahkan bahwa dia yakin kejahatan itu telah direncanakan sebelumnya.
Pelaku menggunakan sebilah pedang yang panjang. Orang Jepang menyebut pedang itu sebagai katana.
Pigeon mengatakan bahwa penyelidikan polisi menemukan bahwa terdakwa tidak terkait dengan kelompok teror mana pun.
Kepala polisi mengatakan Girouard tidak memiliki catatan kriminal, tetapi dia pernah mengungkapkan lima tahun lalu dalam "konteks medis" bahwa dia ingin melakukan tindakan kekerasan.
Pigeon mengatakan polisi saat ini tidak memiliki alasan untuk percaya serangan itu dimotivasi oleh alasan agama atau politik.(dtc)