Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah Inggris akan melakukan lockdown kedua pada Kamis pekan ini untuk menekan penyebaran COVID-19. Liburan baik di dalam negeri atau ke luar Inggris akan dilarang hingga 2 Desember 2020.
"Pesan kami adalah orang-orang harus tinggal di rumah," kata Menteri Kabinet Michael Gove dikutip dari BBC, Senin (2/11/2020).
Namun, orang yang bepergian untuk bekerja atau pendidikan dikecualikan. Jika sebagian masyarakat telah memesan paket liburan di luar negeri, pemerintah akan mengupayakan masyarakat mendapatkan pengembalian uang penuh.
Kepala eksekutif maskapai Inggris, EasyJet Johan Lundgren mengatakan jadwal penerbangan sebagian besar akan dibatalkan selama lockdown dan jadwal akan dilanjutkan pada awal Desember.
British Airways mengatakan semua penumpang yang memesan perjalanan selama lockdown dapat mengubah tanggal penerbangan mereka tanpa dikenakan biaya. Atau, mereka dapat membatalkan pemesanan dan mengambil voucher yang dapat digunakan untuk penerbangan selanjutnya.
Banyak maskapai mendesak pelanggan untuk tidak mencoba menghubungi mereka. Maskapai mengatakan penumpang akan diberi tahu tentang perubahan pemesanan setelah informasi lebih lanjut tersedia dari pemerintah.
Perusahaan travel Inggris, Thomson Travel Group (TUI) mengatakan pelanggan akan mendapatkan pengembalian penuh atau ditawarkan nota kredit untuk liburan atau penerbangan.
Editor Travel Which, Rory Boland mengingatkan dari pengalaman lockdown pertama tidak semua perusahaan memenuhi janji mereka untuk mengembalikan uang penumpang secara penuh.
"Karena pembatasan perjalanan diberlakukan kembali di Inggris, pemerintah dan regulator harus melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk memastikan pelanggan tidak lagi dibiarkan menyelamatkan perusahaan melalui pengembalian dana yang ditahan secara tidak sah," katanya.
Jika sebagian masih berlibur, pemerintah tidak mewajibkan untuk mempersingkat perjalanan mereka. Tetapi pemerintah memperingatkan bahwa restoran dan tempat rekreasi akan ditutup mulai Kamis pekan ini.
"Mereka yang saat ini sedang libur domestik akan diizinkan untuk menyelesaikan liburan mereka, tetapi masih tunduk pada persyaratan di Inggris untuk tidak keluar tanpa alasan yang masuk akal," kata pemerintah Inggris.
Selain itu, siapa pun yang tiba di Inggris dari luar negeri harus menjalani karantina selama dua minggu jika mereka berasal dari negara yang tidak termasuk dalam daftar koridor perjalanan resmi.
Kelompok industri yang mewakili maskapai penerbangan dan bandara berharap adanya batuan dari pemerintah. Mengingat sejak lockdown pertama sektor pariwisata tidak berikan kesempatan untuk pulih. Mereka menganggap dukungan keuangan dari negara sangat penting untuk kelangsungan sektor mereka.
"Larangan perjalanan internasional berarti maskapai penerbangan dan bandara, yang telah dilumpuhkan oleh karantina. Bisnis yang ditutup dan akan membutuhkan dukungan keuangan sekarang yakni sektor perhotelan," kata kepala eksekutif Airlines Inggris Tim Alderslade dan bos Asosiasi Operator Bandara, Karen Dee.(dtf)