Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan November 2020 diperkirakan inflasi namun berada di level yang rendah. IHK sendiri akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini pukul 11.00 WIB.
Kepala ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan secara bulanan inflasi November sebesar 0,18% sementara secara tahunan sebesar 1,50%. Inflasi di November terjadi setelah bulan sebelumnya terjadi deflasi 0,07%.
"Inflasi bulan November didorong oleh kenaikan inflasi harga bergejolak terindikasi dari tren kenaikan harga dari sebagian besar komoditas pangan," kata Josua saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Komoditas yang masuk dalam harga bergejolak atau volatile price, dikatakan Josua antara lain daging ayam, daging sapi, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, minyak goreng. Sementara cabai merah terjadi penurunan harga.
Hingga akhir tahun, Josua memperkirakan tingkat inflasi nasional akan berada di bawah 2% atau lebih rendah dari batas bawah target inflasi Bank Indonesia. Hal ini hasil dari mempertimbangkan inflasi dari sisi permintaan yang masih melemah selama pandemi COVID-19.
Sementara peneliti ekonomi senior dari Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Eric Alexander Sugandi memperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,23% di November 2020 secara bulanan, dan sebesar 1,55% secara tahunan.
"Kenaikan laju inflasi ini diakibatkan oleh mulai membaiknya daya beli masyarakat seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi selama periode adaptasi kebiasaan bari (AKB) dan transfer dana dari pemerintah ke rumah-rumah tangga melalui program bantuan sosial," kata Eric.
Meningkatnya inflasi di November, dikatakan Eric juga terpengaruh persiapan natal dan tahun baru yang terjadi di akhir bulan Desember 2020.
Sementara barang-barang yang mengalami kenaikan harga di November 2020, Eric mengungkapkan diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan bawang merah.
"IKS memperkirakan inflasi akhir tahun 2020 berada di angka 1,2% YoY, walaupun berpotensi sedikit lebih tinggi di angka 1,3%," ungkap Eric.(dtf)