Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kelompok drama musikal Mimic Theater segera menggelar pertunjukan perdananya yang mengadaptasi cerita rakyat Timun Mas pada 17 Desember 2020. Apa saja pertunjukan yang berbeda ketimbang pementasan produksi lainnya?
Pendiri Mimic Theater sekaligus sutradara dan penulis musikal Timun Mas, Sari Setyorini, menuturkan cerita Timun Mas adalah sastra tutur yang dikenal menjadi legenda Tanah Air.
"Timun Mas tidak punya pakem jalan ceritanya bagaimana, secara garis besar ada Buto Ijo, Srini yang memohon kepada Buto Ijo untuk diberikan keturunan sampai akhirnya memiliki Timun Mas," ujar Sari saat jumpa pers virtual, Kamis (3/12/2020).
Bedanya, lanjut Sari, di versi garapan Mimic Theater ada cerita sebelum Buto Ijo dan Timun Mas turun ke bumi.
"Kenapa sih menjadi biji-biji ajaib dan lahir menjadi bayi. Kenapa sih harus Buto Ijo dan siapa sih dia. Ternyata Timun Mas punya takdir atau tujuan yang sebenarnya bukan untuk mementingkan dirinya dan orang banyak," sambungnya.
Mimic Theatre awalnya mengambil cerita rakyat Timun Mas karena para pendiri dan anggota yang ada di dalamnya sebagian besar adalah perempuan. Baik itu sutradara, pimpinan produksi, dan kru mayoritas adalah perempuan.
Menurut Sari, cerita Timun Mas yang bisa berada di dunia dan misinya tersebut, ada pesan yang ingin disampaikan.
"Selain memang visi misi kami ingin mengembangkan tradisi dan budaya di Indonesia, serta memperjuangkan tokoh-tokoh yang ada di Indonesia," lanjut Sari.
Mimic Theater yang berdiri sejak 3 Oktober 2019 didirikan oleh dua sahabat bernama Sari Setyorini dan Cynthia Febryanti. Dengan penggagas nama Mimic Theater yang berasal dari Anugrah Megahmiko, Mimic Theater dibentuk untuk mengenalkan seni dan budaya kepada generasi muda.
Gagasan tersebut berkembang menjadi pembinaan di bidang seni khususnya kepada mereka yang kurang mampu maupun anak-anak dari panti asuhan.
"Mimic Theater berharap wadah ini bisa membuat siapapun berkarya, berteater bersama, dan mengembangkan bakat. Semoga pagelaran ini bisa ditonton pecinta seni yang tadinya terbiasa di panggung menjadi nonton secara virtual," tukasnya.dtc