Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Bupati Kabupaten Batubara, Zahir M AP, meminta kepada pemerintah pusat agar kewenangan pengelolaan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) untuk dikembalikan ke kabupaten/kota. Hal itu dimaksudkan agar pemerintah kabupaten/kita memiliki tanggungjawab terhadap pendidikan di tingkat SMA.
"Sebanarnya kewenangan pengelolaan SMA itu dikembalikan saja ke daerah, tidak lagi dikelola oleh provinsi. Sulit kita, ketika anak SMA ikut ujian tidak lulus, itu anak Batubara, disalahkan bupati. Kok yang masuk negeri sedikit pak bupati. Padahal SMA itu tanggung jawab provinsi," kata Zahir saat acara peringatan Hari Jadi ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2020 sekaligus Pelantikan Pengurus PGRI Cabang se-Kabupaten Batubara, di Kecamatan Lima Puluh, Rabu (16/12/2020).
Selain kewenangan pengelolaan SMA, pada kesempatan itu, Zahir menyampaikan bahwa pada tahun 2021 yang akan datang, Pemerintah Kabupaten Batubara akan memberikan insentif berupa tunjangan lauk pauk sebesar Rp 150.000 setiap bulannya kepada seluruh guru honorer dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara. Tak hanya itu, memasuki ajaran baru pemerintah juga akan memberikan 1 stel seragam sekolah untuk seluruh pelajar baik tingkat SD dan SMP.
Ia mengatakan, Peringatan Hari Jadi ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2020, sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang telah mewabah hingga keseluruh penjuru dunia, sehingga sekolah-sekolah sementara harus ditutup. Tak hanya itu, masa pandemi juga memaksa kita untuk melakukan adaptasi dalam keseluruhan aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan dan pembelajaran, dimana pembelajaran semula dilakukan penuh kehangatan dikelas, tetapi demi keselamatan harus dilakukan dengan sistem belajar dari rumah secara online, daring maupun offline atau luring.
"Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh guru atas dedikasinya mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik. Tanpa guru kita bukan siapa-siapa. Tanpa guru kita tidak akan jadi apa-apa," ujarnya.
Sementara, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Batubara, Ilyas Sitorus meminta kepada seluruh pengurus PGRI mulai dari tingat ranting sampai kabupaten, agar selalu meningkatkan peran strategis dalam membangun karakter anak bangsa. Kedepan persaingan anak bangsa semakin ketat khususnya dalam hal teknologi. Kita harus berubah, tidak boleh lagi berleha-leha, harus kita mulai melalui lembaga pendidikan kita masing-masing.
"PGRI merupakan lembaga besar dan dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah, terkhusus dalam meningkatkan sumber daya manusia dan literasi. Mulai tahun ini, kita mulai meningkatkan mutu tenaga pendidikan yang sudah kita lakukan secara berjenjang," kata Ilyas.
Dikatakannya, untuk anggaran tahun 2021, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk pembinaan organisasi. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan lauk pauk kepada guru honor di Kabupaten Batubara.
"Untuk peningkatan kesejahteraan guru, PGRI tidak bisa sendiri, harus ada peran dan dukunngan dari pemerintah daerah (eksekutif dan legislatif). Secara bertahap bupati akan memikirkan kita dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, kalau kita sudah dibantu dan dibesarkan, kita harus tau dan paham. Mari kita dukung mewujudkan mimpi pak bupati. Kalau tidak kita, siapa lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi," imbuhnya.