Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Indomie telah menjadi barang yang lebih berharga dari sekadar panganan. Di Ghana, mie instan asal Indonesia itu bahkan digunakan untuk menjadi alat transaksi seks.
Indomie memang cukup fenomenal. Rasa dari Indomie ternyata mampu diterima di berbagai negara, bukan hanya di Asia bahkan hingga ke Amerika dan Afrika.
Ketenaran Indomie membuat perusahaan produsennya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terus menuai keuntungan. Bahkan dalam situasi pandemi COVID-19, kinerja keuangan ICBP terus meningkat.
Dalam periode 9 bulan tahun lalu atau hingga September 2020, ICBP memperoleh penjualan Rp 33,89 triliun. Angka itu naik 3,37% dibanding periode yang sama di 2019 sebesar Rp 32,79 triliun.
Perusahaan juga mampu menorehkan laba bersih sebesar Rp 3,9 triliun. Angka itu pun meningkat 1,98% dari perolehan laba bersih di kuartal III-2019 sebesar Rp 3,88 triliun.
ICBP bahkan masih menjadi tulang punggung bagi induk perusahaannya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Pada kuartal III-2020 sang induk juga masuk menorehkan penjualan bersih yang positif yakni sebesar Rp 55,77 triliun, naik 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 57,8 triliun.
INDF juga mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 3,75 triliun. Angka itu naik 6,27% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 3,53 triliun.
Sebelumnya diberitakan, menurut hasil penelitian salah satu pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal yang dipampangkan dalam sebuah dialog nasional yang diadakan oleh STAR-Ghana Foundation, Indomie bahkan disebut menjadi salah satu penyebab tingginya angka kehamilan remaja di Ghana.
Menurut Kamal, tingginya tingkat kemiskinan di Ghana, terutama selama pandemi COVID-19, mendorong gadis-gadis muda di Ghana untuk melakukan hubungan transaksional tersebut demi mendapatkan imbalan berupa uang atau barang. Barang-barang lainnya yang kerap jadi imbalan selain Indomie adalah pulsa seluler, dan uang elektronik (mobile money).
"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," ujar Bashiratu Kamal dikutip dari World of Buzz, Rabu (30/12/2020).
Kamal menjelaskan alasan mengapa ada saja seorang ibu yang mendorong putrinya untuk terjun ke dalam dunia malam tersebut karena mereka percaya bahwa pria dapat membantu anaknya lebih dari yang dia bisa, termasuk untuk mendapatkan Indomie.
"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," sambungnya. dtc