Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menegaskan dukungan untuk sekutunya, Arab Saudi, dalam menghadapi ancaman-ancaman dari negara lain, terutama Iran. Biden menyampaikan penegasan ini saat mengumumkan penghentian dukungan AS untuk koalisi pimpinan Saudi dalam perang di Yaman.
"Pada saat yang sama, Arab Saudi menghadapi serangan rudal, serangan UAV (drone) dan ancaman lainnya dari pasukan yang disuplai Iran di banyak negara," tutur Biden dalam pidatonya, seperti dilansir Reuters, Jumat (5/2/2021).
"Kita akan terus mendukung dan membantu Arab Saudi untuk mempertahankan kedaulatannya dan integritas wilayahnya serta rakyatnya," tegas Biden.
Penegasan dukungan untuk Saudi mempertahankan kedaulatan itu disampaikan Biden setelah dia mengumumkan dihentikannya dukungan untuk operasi militer pimpinan Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman dan menyatakan akan mendorong upaya-upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik Yaman.
Diketahui bahwa Saudi dilanda sejumlah serangan rudal atau drone dari pemberontak Houhti di Yaman, yang didukung Iran, sejak negara itu meluncurkan operasi militer untuk mengintervensi konflik Yaman tahun 2015 lalu. AS turut mendukung operasi militer itu sejak era pemerintahan mantan Presiden Barack Obama dan mantan Presiden Donald Trump. Biden menjabat sebagai Wakil Presiden dalam pemerintahan Obama selama dua periode.
Langkah yang diambil Biden dengan menghentikan dukungan untuk operasi militer itu berarti membalikkan kebijakan era Obama dan Trump.
Dalam pidatonya, Biden menyatakan bahwa AS akan meningkatkan upaya diplomasi untuk mengakhiri perang di Yaman. "Sebuah perang yang telah menciptakan bencana kemanusiaan," sebutnya.
Biden mengumumkan penunjukan seorang diplomat senior AS, Timothy Lenderking, sebagai Utusan Khusus AS untuk Yaman. Dia juga mengungkapkan telah meminta tim penasihatnya untuk urusan Timur Tengah agar memastikan dukungan AS bagi inisiatif yang dipimpin PBB untuk memberlakukan gencatan senjata, membuka saluran kemanusiaan, dan memulihkan perundingan damai yang sudah lama tidak aktif.(dtc)